Advertisement

English version: https://indonesia.tripcanvas.co/jakarta/weekend-getaway-destinations/

Ditulis oleh Andreas Kriswanto
Cerita oleh Leo Daphne, Matin Firas Harahap, Cisca Lim
Disunting oleh Imron Ramadhan

Capek dengan hiruk pikuk kehidupan kota Jakarta? Berhasrat menemukan petualangan akhir pekan, di mana Anda bisa benar-benar terlepas dari rutinitas kerja harian dan jebakan hutan-hutan beton?

Jika dorongan bertualang Anda sekuat itu, tampaknya bahkan rekomendasi restoran bertema unik atau hiburan modern mengasyikan di kota ini tidak bakal cukup memuaskan Anda.

Baca juga:

15 café dan restoran romantis di Jakarta dengan pemandangan paling keren

Dessert di 13 Cafe dan restoran di Jakarta Ini terlalu indah untuk disantap!

Yang Anda perlukan hanyalah liburan akhir pekan singkat, di mana Anda bisa memuaskan mata, hati dan jiwa dengan pemandangan wah dan membaurkan diri dengan berbagai kegiatan.

Jadi tunggu apa lagi? Bergabunglah dengan kami sekarang di 7 destinasi yang bisa ditempuh dengan berkendara dari Jakarta, di mana bisa-bisa Anda malah memperpanjang liburan!

1. Harta Karun Budaya dan Keajaiban Alam: Banten

Berbeda dengan destinasi lain di Jawa Barat, Banten tidak didominasi dengan lanskap pegunungan.

Di sini, Anda bisa menemukan pantai-pantai eksotis, Taman Nasional Ujung Kulon yang terkenal, dan budaya unik yang kelestariannya telah dijaga selama berabad-abad.

Karena itu, jika Anda menyukai alam dan kehidupan kuno, lihat sendiri rekomendasi kami ini!

1-a. Menelusuri pantai-pantai tersembunyi: Tanjung Lesung dan Sawarna

Jika Anda menanyakan pantai-pantai di Banten kepada teman, pasti Pantai Carita Anyer bakal mendominasi jawabannya.

Tetapi, jika Anda sedang mencari pasir dan pantai perawan yang lebih sepi dan yang jarang dikunjungi orang banyak, maka berkunjunglah ke Tanjung Lesung dan Sawarna.

Photo Via Najlafakhriyahnbila

Tanjung Lesung terletak di sepanjang Pesisir Barat Pulau Jawa, dan pantai-pantai pasir putihnya terkenal sebagai destinasi selancar yang bagus dan spot berenang yang tenang dengan karang-karang yang terjaga siap dijelajahi. Anda juga bisa melihat Krakatau dari pantai ini, dan bahkan datang langsung ke sana dari Tanjung Lesung!

Photo Via Sup_Id_-Saudagarr

Meski jumlah akomodasinya lebih sedikit dibandingkan di Anyer (yang semakin menjadikan tempat ini lebih tenang), masih ada sejumlah homestay dan resor setempat yang bisa dipilih.

Tempat lainnya yang sering jadi trending topic belakangan ini adalah Sawarna yang ada di daerah selatan. Seperti Tanjung Lesung, ada banyak pantai yang bisa dikunjungi di sekitar sana. Hanya saja, ada lebih banyak formasi batu-batu karang yang tersebar di pantai Sawarna.

Photo Via Daniel-Ab

Anda juga bisa berenang, berselancar, dan menjelajahi kehidupan bawah lautnya.

Photo Via Jeremysitorus_

Photo Via Yadi27

Dan jika Anda mau sedikit menjauh dari pantai tersebut, mengapa tidak menjelajahi desanya dan menikmati area pesawahan yang hijau?

Tanjung Lesung dan Sawarna

Info lengkap berkunjung ke Tanjung Lesung dan Sawarna

Cara ke Sana: Butuh sekitar 3-4 jam untuk sampai ke Tanjung Lesung (kordinat: -6.480287, 105.654373). Untuk sampai ke Sawarna, butuh perjalanan selama 4-5 jam (kordinat: -6.984569, 106.306686). Bersiaplah, karena mungkin kondisi jalannya tidak bagus.

1-b. Menjelajah Taman Nasional yang Ada di Banten: Taman Nasional Ujung Kulon

Di sinilah tempat di mana Anda bisa menemukan salah satu hewan paling langka di bumi – badak Jawa bercula satu!

Sebagai salah satu dari delapan situs warisan dunia UNESCO di Indonesia, Taman Nasional Ujung Kulon merupakan rumah dari sejumlah spesies flora dan fauna yang terancam punah.

Tapi, berhubung hanya ada kurang dari 70 badak langka ini di dalam area seluas 76.000 hektar, Anda tentu saja harus sangat-sangat beruntung untuk bisa bertemu dengannya!

Anda juga bisa menemukan sejumlah jenis burung, banteng liar, berang-berang, rusa, monyet, biawak, dan bahkan hewan predator seperti harimau kumbang, ular sanca, dan buaya di sekitar sungai.

Jika Anda siap berolahraga dan mau menjelajahi kawasan alam sekitarnya, Anda bukan hanya bisa mendaki ke puncak taman nasional ini saja, melainkan juga bisa melakukan perjalanan lintas alam ke dalam hutan dan aktivitas snorkeling di Pulau Peucang atau pulau sekitar lainnya.

Photo Via Rijalgh

Photo Via riskaautami

Photo Via Donnyosmonso-Fannybudiman

Tunggu apa lagi? Segeralah bertualang!

Taman Nasional Ujung Kulon

Info lengkap berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon

Cara ke Sana: Cara termudah (dan mungkin paling efektif dari segi biaya) ke sana adalah bergabung dengan tur yang sudah direncanakan sebelumnya. Dengan pergi bersama tur, biaya per orang bisa dikurangi karena akan banyak sekali komponen yang bisa dibagi dengan pengunjung lain (misal: perahu, kamar, dll.). Tur ini bisa dimulai dari Jakarta atau Anyer di Banten.

Jika Anda punya lebih banyak waktu luang dan memutuskan untuk pergi menggunakan transportasi umum, Anda bisa menggunakan bus dari Jakarta ke Labuhan di Pandeglang, Banten (3 jam). Dari sana, Anda bisa menyewa perahu yang mengarah langsung ke Ujung Kulon (tergantung ke pulau mana yang ingin dituju).

Jika masih mau berangkat lewat darat, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus lain ke Taman Jaya selama 4 jam. Taman Jaya adalah kota terdekat dengan taman nasional ini. Jika Anda gagal mendapatkan bus langsung ke Taman Jaya, alternatifnya bisa menggunakan bus yang mengarah ke Sumur (3 jam) dan melanjutkan trip menggunakan ojek. Begitu tiba di Taman Jaya, selanjutnya berhubung tidak ada jalanan aspal di Ujung Kulon, Anda bisa masuk ke taman nasional entah dengan berjalan kaki atau menyewa kapal.

Telepon: (0254) 801 731
Tiket Masuk: Lokal – Rp10.000,- | Asing – Rp150.000,- (hari biasa) dan Rp.225.000,- (akhir pekan).  Perlu diketahui bahwa Anda kemungkinan perlu membayar lebih mahal jika ingin melintasi hutan, berkemah, snorkeling atau diving, berselancar, memancing, dll. Akan tetapi, tidak ada perbedaan harga signifikan antara pengunjung lokal dan asing untuk kegiatan tersebut (mulai dari Rp10.000,- sampai Rp20.000,-).
Email: [email protected]

Website

1-c. Berkunjung ke Suku Pedalaman yang Terjebak dalam Waktu: Baduy Luar

Pernah dengar Suku Baduy yang tinggal di Kabupaten Lebak, Banten?

Betul sekali, suku yang tidak pernah menggunakan listrik dan berbagai bentuk perangkat modern seperti smartphone atau bahkan kendaraan.

Namanya berasal dari kata ‘bedouin’ yang diberikan oleh peneliti asal Belanda untuk menyamakannya dengan orang-orang Arab yang tinggal secara nomaden atau di luar perkotaan. Secara etnis, mereka merupakan keturunan masyarakat Sunda. Suku Baduy menyebut diri mereka ‘Kanekes’, dan mempercayai animisme sebagai keyakinan mereka.

Photo Via Leila_Ella

Suku ini melindungi budaya dan tradisi mereka begitu ketatnya, sampai-sampai mereka menolak berbagai bentuk pengaruh modern dari dunia luar. Akibatnya, tidak ada listrik, smartphone atau perangkat listrik lainnya, mereka tidak bersekolah, tidak menggunakan sabun, pasta gigi… Intinya, sama sekali tidak ada tanda-tanda kalau mereka hidup di abad ke-21.

Photo Via Vulee_Panjuleha-Sharita_Miranda-Andisoehandi

Meski mereka cenderung menjaga jarak dari dunia luar, Anda bisa mengunjungi suku Baduy Luar, mengamati cara hidup mereka, dan bahkan tinggal di sana. Baduy Luar lebih moderat dan terbuka kepada pendatang ketimbang masyarakat Baduy Dalam.

Photo Via Alettdjudie

Orang asing tidak diperkenankan memasuki desa Baduy Dalam, dan hanya pengunjung asli Indonesia saja yang diperbolehkan masuk. Dan yang pasti, dilarang keras mengambil foto di desa-desa Baduy Dalam.

Satu lagi, jangan lupakan hal paling penting saat berkunjung hormati budaya mereka!

Suku Baduy

Info lengkap berkunjung ke Suku Baduy

Cara ke Sana: Jika Anda mengemudi, inilah kordinat terminal bus Ciboleger (-6.594065, 106.225027). Jika Anda tidak mengemudi kendaraan sendiri, Anda bisa menggunakan Commuter Line dari Stasiun Tanah Abang Jakarta ke Rangkasbitung selama sekitar 2 jam. Dari Rangkasbitung, Anda bisa menggunakan Elf ke terminal bus Ciboleger selama sekitar 2 jam. Pastikan bertanya kepada sopirnya bahwa Anda berniat berkunjung ke Suku Baduy, agar Anda diturunkan di Ciboleger. Anda perlu berjalan kaki sekitar 45 menit sampai berjam-jam, tergantung ke desa mana Anda pergi.

Harga: Kebanyakan pengunjung biasanya pergi sambil bergabung dengan paket tur yang sudah termasuk setidaknya menginap satu malam di rumah penduduk setempat. Tetapi, jika Anda memutuskan untuk pergi sendiri, biaya yang ditagihkan di sana biasanya hanya sebatas donasi saja.

1-d. Pelajari Budaya Warisan Tionghoa: Museum Benteng Heritage

Banten dulunya pelabuhan terkenal bagi banyak pedagang dan imigran internasional. Termasuk bagi etnik Tionghoa yang tiba sejak tahun 1400-an. Setelahnya mereka dikenal sebagai masyarakat ‘Cina Benteng’, merujuk pada benteng  yang dulunya pernah ada di sini.

Sejak saat itu, Cina Benteng telah melewati masa akulturasi dan asimiliasi dengan budaya Sunda-Betawi, meski mereka masih tetap menjaga beberapa akar budaya Tionghoa, seperti merayakan tradisi Tionghoa, salah satunya Tahun Baru Cina.

Museum Benteng Heritage berupaya secara serius melestarikan memori dan artifak budaya bersejarah tersebut, termasuk perkakas dan perhiasan tradisional, dll. Tata ruang museum ini juga mengingatkan kita pada rumah khas Tiongkok yang ada pada zaman dulu.

Anda juga bisa berkunjung ke Kuil Boen Tek Bio yang berdekatan dengan museum ini, salah satu kuil tertua di Tangerang, yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki selama dua menit dari tempat ini!

Museum Warisan Benteng

Info lengkap berkunjung ke Museum Warisan Benteng

Alamat: Jl. Cilame nomor 20, Pasar Lama, Tangerang, Banten 15118 (dekat dengan pasar)
Telepon: (021) 5579 1139 / 4454 4529
Email: [email protected]
Jam Operasional: 10.00 – 17.00 (Selasa sampai Minggu)
Tiket Masuk: Rp20.000,-

Website

2. Mutiara di Selatan Jawa Barat: Sukabumi

Sukabumi, kota yang sejuk di selatan Jawa Barat, telah lama digadang-gadang menjadi ‘the next Puncak’. Sayang sekali, semuanya masih angan-angan, karena banyak faktor seperti kesiapan dari infrastrukturnya.

Untung saja, beberapa tahun lalu, rel kereta Bogor-Sukabumi diaktifkan kembali. Jadi Anda tidak perlu bergulat dalam kemacetan, dan bisa menikmati perjalanan selama dua jam, melintasi pesawahan, gunung, dan desa-desa setempat sepanjang perjalanan!

Sukabumi punya lebih banyak destinasi dari yang bisa Anda bayangkan, contohnya gua, kuil Buddha bergaya Thailand yang menghadap ke Pantai Selatan nan legendaris, penangkaran penyu, spot surfing keren, dan banyak lagi.

2-a. Safari air terjun di Ciletuh Geopark dan Surade

Jika keliling pulau-pulau kecil terlalu biasa buat Anda, safari air terjun mungkin akan menyegarkan kembali pikiran Anda.

Berkat posisi geografisnya yang berbukit-bukit, Sukabumi merupakan rumah dari belasan air terjun. Dan yang terpenting, Anda harus tahu bahwa kata ‘curug’ dalam bahasa Sunda sama artinya dengan ‘air terjun’.

Malas pergi jauh-jauh? Curug Cibereum setinggi 54 meter di kaki Gunung Gede tidak jauh dari kota. Anda hanya perlu berjalan selama satu jam dari Pondok Halimun (sebuah perkebunan teh).

Air terjun lain yang tak terlalu jauh dari kota adalah Curug Sawer, yang berdekatan dengan Situ Gunung.

Photo Via Handrisanjaya

Photo Via Rizkiifebriann

Jika menyukai sensasi tantangan yang lebih besar, Anda bisa pergi ke Surade di barat daya Sukabumi, di mana Anda bisa menemukan jajaran tiga air terjun sekaligus di Curug Cikaso yang menjulang setinggi 80 meter. Anda bisa mencapainya dalam waktu 10 menit, atau Anda juga bisa menyewa perahu untuk sampai ke sana.

Photo Via Cahyaanugrah

Satu lagi, jangan lewatkan Curug Cigangsa yang memukau di dekatnya!

Photo Via Aditya.Putra_.21

Tiga sampai empat jam dari Sukabumi terdapat sebuah kawasan yang baru-baru ini semakin populer Ciletuh Geopark, yang memiliki setidaknya sembilan air terjun, termasuk Curug Awang yang mirip sekali dengan air terjun Niagara mini.

Photo Via Xaverius_Endro-Reginaistiana

Jangan lewatkan Tebing Panenjoan, spot pemandangan menawan sebelum Anda memasuki Ciletuh Geopark!

Photo Via Wira.Depe_

Ciletuh Geopark dan Surade (Curug Cikaso dan Curug Cibereum)

Info lengkap berkunjung ke Ciletuh Geopark dan Surade

Cara ke Sana: Ciletuh Geopark bisa dicapai dengan mobil (sekitar 4 jam dari kota Sukabumi), sedangkan Surade sekitar 3 sampai 3,5 jam.
Kordinat:
Curug Cibeureum (-6.829538, 106.974762)
Curug Sawer (-6.837177, 106.926905)
Curug Cikaso (-7.360127, 106.617833)
Curug Cigangsa (-7.311891, 106.543032)
Ciletuh Geopark (-7.183883, 106.460255)

Akses jalan ke destinasi tersebut tidak dalam kondisi yang baik, jadi bersiaplah bergoncang selama perjalanan.
Tiket Masuk: Kurang dari Rp5.000,-, meski Anda mungkin perlu membayar biaya parkir sebesar Rp10.000,- sampai Rp30.000,-

2-b. Jelajahi ‘Piramida yang Hilang’ di Situs Megalitikum Gunung Padang, Cianjur (2 jam dari Sukabumi)

Mau tahu rasanya jadi Indiana Jones atau Lara Croft? Anda wajib berkunjung ke kuil megalitik kuno yang dibangun di atas bukit setinggi 100 meter ini.

Photo Via Dahlandestian09

Gunung Padang adalah salah satu situs megalitik tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Sejumlah pencinta pseudosains bahkan meyakini tempat ini dulunya adalah piramida yang bertengger di atas bukit, terkubur di bawah tanah, dan sudah berusia hingga 9.000 – 20.000 tahun lalu!

Perlu mendaki menaiki jalanan berbatu selama 20 menit untuk sampai puncaknya. Pengunjung akan disambut oleh sebuah pohon besar di tengah alun-alun pertama sekaligus yang terbesar.

Semakin Anda naik tinggi, jalannya semakin kecil sampai Anda mencapai puncaknya, simbol untuk menaiki kekuasaan dalam masyarakat di masa lalu.

Photo Via PaulKijlstra

Saat Anda berdiri di tempat pemujaan kuno yang dikelilingi oleh gunung berapi dan pepohonan, kedamaian luar biasa yang Anda rasakan akan mengingatkan kembali kehidupan dulu kala saat zaman prasejarah. Bayangkan makna tinggal di teras tertinggi ini, sambil menatapi kehidupan dan alam liar di bawahnya.

Situs Megalitikum Gunung Padang, Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat

Info lengkap berkunjung ke Situs Megalitikum Gunung Padang

Cara ke Sana: Dari Jakarta: Lewati Jl. Raya Puncak sampai berakhir di Cianjur. Belok kanan di bundaran. Lurus melewati satu perempatan besar. Belok kiri ke Jl. Gunung Padang (akan ada tanda kecil dan arah yang bertuliskan Situs Megalitik Gunung Padang, tandanya tidak terlalu kelihatan, jadi pelan-pelan). Ikuti sisa jalan tersebut sampai Anda mencapai stasiun kereta, dan langsung belok tajam ke kiri. Destinasinya ada di ujung jalan tersebut. Kordinat di sini.

Jam Operasional: 06:00 – 18:00
Tiket Masuk: Rp6.000,-

2-c. Glamping dan arung jeram di Bravo Adventure

Mencari pengalaman bertualang, tapi tidak mau meninggalkan tempat tidur Anda yang nyaman? Mau menikmati rasanya berada di tengah rerumputan hijau, tapi tidak mau berjalan ke tengah hutan?

Kesimpulannya Anda tidak bisa berkemah. Tapi, Anda masih bisa Glamping (yang merupakan singkatan dari ‘glamorous camping’ atau berkemah mewah).

Photo Via Bravoadventure

Dan Bravo Adventure bisa jadi tempat sempurna untuk Anda! Di sini, unsur alam dipadukan dengan fasilitas berkemah mewah.

Karena berlokasi di Citarik, yang terkenal dengan olah raga arung jeramnya, Anda bisa menikmati aktivitas tersebut bersama keluarga dan teman Anda! Sungai ini merupakan salah satu sungai terbaik untuk menikmati pengalaman arung jeram di Indonesia!

Photo Via Intanthl

Apakah kegiatan ini cukup liar plus nyaman untuk Anda?

Bravo Adventure

Info selengkapnya tentang Bravo Adventure

Alamat Bumi Perkemahan: Kp. Bantarselang, Kecamatan Cikidang, Sungai Citarik, Sukabumi
Alamat Kantor: Wisma 31 Lantai 3 Jl. Kemang Raya No. 31, Jakarta Selatan 12730
Email: [email protected]
Halaman Facebook
Telepon: (021) 718 2250 / 0812 8020 8020
Harga: mulai dari Rp650.000,- per malam

Cek Harga di Agoda

2-d. Duduk di pinggir danau kecil pribadi di tengah hutan: Situ Gunung, Sukabumi

Seberapa sering kita merasa hati jadi tenang saat menghabiskan waktu di pinggir danau di tengah hutan?

Terletak di kaki Gunung Gede (sisi lainnya Puncak, Bogor) ada permata tersembunyi yang cenderung dilupakan banyak penghuni kota.

Photo Via Harysubastian

Hanya berjarak empat jam baik dari Jakarta maupun Bandung, Situ Gunung terletak di kawasan Taman Nasional Gede-Pangrango yang begitu luas. Dengan lebar ratusan meter, bermain kano di sini bisa membuat Anda lelah.

Besarnya kawasan ini, ditambah dengan sedikitnya ketertarikan penduduk lokal, membuat seolah-olah hanya Anda saja yang sendirian menjelajah di sana. Anda bahkan tidak perlu pergi di hari kerja untuk menghindari kerumunan.

Photo Via Didikwm

Kalau tidak mau pulang, Anda bahkan bisa menyewa salah satu dari beberapa vila yang ada di kawasan ini.

Untuk pengalaman yang lebih intim lagi dengan alam, Anda bisa mendirikan tenda di kawasan berkemah terbuka yang sudah tersedia. Hanya saja demi alasan keamanan, pastikan memberi tahu penjaga terlebih dahulu.

Situ Gunung, Sukabumi

Info lengkap berkunjung ke Situ Gunung, Sukabumi

Lokasi: Desa Sukamanis, kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi 43153
Cara ke Sana: Dari Jakarta, masuklah ke Tol Jagorawi dan keluarlah di pintu keluar Ciawi. Lurus terus sampai Sukabumi. Begitu sampai di Cisaat, belok ke kiri dan ikuti jalan menuju Situ Gunung.
Tiket Masuk: Rp18.500,-.


3. Jelajahi gua, gunung dan lereng hijau di Cirebon

Kalau boleh jujur, Cirebon mungkin destinasi yang paling tidak populer dibandingkan daftar lainnya yang kami miliki, karena industri pariwisata di sini tidak sebesar di Bali atau Yogyakarta.

Tapi hei, underdog ini punya kejutan besar buat kita!

Sebuah kota pesisir pantai di utara Jawa, Cirebon bersebelahan dengan batas Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut sejarah, lokasinya telah menarik suku Jawa, Sunda, Arab, Tionghoa dan berbagai suku lainnya, dan mereka langsung tinggal menetap di Cirebon setelahnya.

Jika Anda pergi dari Jakarta, kota ini bisa didatangi dengan menggunakan transportasi umum (kereta atau bus) atau Anda bisa berkendara sendiri ke arah timur, yang mungkin memakan waktu sekitar 4 jam (220 km).

Tapi perjuangan Anda akan terbayar – buka mata lebar-lebar untuk menemukan pemandangan menarik sepanjang perjalanan!

3-a. Masuk ke dalam ‘gua’ Flintstone: Gua Sunyaragi

Mengira gua ini terbentuk secara alami?

Guanya boleh saja terlihat sangat alami, tapi sayang sekali kami harus membuat Anda kecewa gua ini sengaja dibangun lebih dari 300 tahun lalu (meski sempat dipugar dan diperbaiki beberapa kali)!

Photo Via Vjbubu

Gua Sunyaragi sebetulnya bukan gua sungguhan, meski orang mengatakannya demikian karena tempat ini memiliki banyak spot gelap yang menyerupai gua pada umumnya.

Beberapa orang mengatakan tempat ini awalnya dibangun sebagai istana air bagi Sultan Cirebon, sedangkan kawasan sekitarnya dulunya merupakan sebuah danau yang akhirnya kering. Sementara itu beberapa orang mengatakan tempat ini dulunya ditujukan sebagai tempat relaksasi dan meditasi bagi keluarga kerajaan karena kata ‘sunyaragi’ berarti ‘tubuh yang damai’ dalam bahasa Sansekerta.

Photo Via Alinda_Utami-D_Luqmaners-Angelaacecilia

Saat berkeliling di kompleks yang menyerupai zaman Flintstone ini, Anda akan melihat bahwa ornamen yang menghiasi situs memukau ini didapatkan dari berbagai pengaruh yang bervariasi dari budaya setempat, Hindu, Islam, Tiongkok dan bahkan Eropa.

Perhatikan patung, gazebo, keramik, tangga, jendelanya, dan Anda akan melihat bermacam-macam budaya dimasukkan ke dalam tempat bersejarah ini!

Gua Sunyaragi

Info lengkap berkunjung ke Gua Sunyaragi

Alamat: Jl. Brigjen AR Dharsono, Cirebon, Jawa Barat (cek kordinat di Google Maps: -6.735979, 108.543348)
Jam Operasional: 08:00 – 17:30
Tiket Masuk: Rp10.000,-

3-b. Capai puncak tertinggi Jawa Barat – Taman Nasional Gunung Ceremai

Gunung Ceremai yang terletak di barat daya Cirebon merupakan titik tertinggi Jawa Barat, setinggi 3.078 meter. Reputasi ini jelas memberi Anda cukup alasan mengapa mencapai puncaknya bisa jadi cerita paling keren yang bisa dibagikan ke teman-teman begitu Anda kembali ke rutinitas di hari Senin!

Photo Via Felanifirman

Siapkan perjalanan pulang-pergi selama 12 jam (dan bawalah cukup air karena tidak ada sumber air di atas sana), kebanyakan orang menghabiskan satu malam berkemah dan melakukan ‘summit attack’ sambil berusaha mengejar matahari terbit.

Begitu Anda tiba di puncaknya, Anda bisa menikmati pemandangan dari puncak dan juga pemandangan puncak lainnya di Pulau Jawa, seperti Gunung Cikuray dan Gunung Slamet.

Photo Via Dita.An_

Dan bukan hanya titik tertingginya saja, ada juga kawah Gunung Ceremei!

Taman Nasional Gunung Ceremei (Gunung Ceremei)

Info lengkap berkunjung ke Taman Nasional Gunung Ceremei

Alamat: Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Jl. Raya Kuningan-Cirebon Km 9 No 1 Manislor Jalaksana, Kuningan Jawa Barat 45554, atau cek kordinat ini (-6.902200, 108.490363).
Cara ke Sana: Setidaknya ada tiga jalur yang bisa Anda lewati untuk mencapai puncaknya yaitu Apuy, Linggarjati, atau Palutungan. Website ini bisa memberikan informasi lengkap tentang setiap jalurnya.
Telepon: (0232) 613 152
Email: [email protected]
Tiket Masuk: Rp50.000,- per orang untuk SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Pendakian)

Website

3-c. Lereng hijau yang megah: Argapura, Majalengka

Melihat hamparan “permadani hijau” nan indah ini, Anda pasti langsung mengira tempat ini ada di Tegalalang (Ubud) atau Jatiluwih Bali?

Photo Via Alvingunturs

Salah. Anda tidak perlu bepergian sejauh itu dari Jakarta. Anda bisa melihat pemandangan indah ini di Argapura (Majalengka), yang akan Anda lewati sebelum mencapai Cirebon saat pergi dari Jakarta, setelah berkendara sekitar 3 sampai 4 jam.

Meski relatif tersembunyi, Argapura memiliki tempat terbaik untuk menikmati hijaunya puncak Bukit Sunda British. Lokasi memukau ini juga menjanjikan langit biru, awan putih, siluet bebukitan dari jauh, dan semilir angin yang sejuk.

Photo Via Felgra_Photography

Jika alam adalah obat terbaik, Argapura jelas bisa jadi terapi paling ampuh yang akan dicari orang-orang.

Argapura, Majalengka

Info lengkap berkunjung ke Argapura, Majelengka

Cara ke Sana: Cek kordinat ini di Google Maps. Kami sarankan menggunakan mobil kecil atau motor untuk ke sana karena ukuran jalannya yang sempit.

4. Jelajahi pulau terpencil Krakatau

Kami punya banyak sekali alternatif penyebutan untuk gunung berapi legendaris ini – Cracatoa, Krakatoa, Krakatau, … Kakatua (bercanda!).

Mari hanya gunakan ‘Krakatau’ dalam konteks ini, seperti yang tercantum dalam pencatatan resminya.

Krakatau adalah pulau vulkanik yang terletak di barat Pulau Jawa dan selatan Pulau Sumatra. Lokasinya benar-benar terpencil! Petualang di luar sana – apa Anda sudah tergoda?

Dulu di tahun 1883, letusannya adalah letusan terdahsyat yang pernah ada dalam sejarah manusia modern. Suaranya bahkan bisa terdengar sampai ke Perth (Australia Barat) dan beberapa belahan dunia lain yang hampir sejauh 5.000 km!

Berikut hal-hal penting yang harus Anda nikmati di Krakatau:

4-a. Berlayar dan kagumi gunung berapi nan perkasa Anak Krakatau!

Meski gunungnya sudah tidak ada lagi dikarenakan letusan dahsyat, sebuah pulau baru telah terbentuk dari kaldera sebelumnya – Anak Krakatau, di mana kegiatan vulkanis juga telah terdeteksi. Ke situlah Anda akan pergi!

Photo Via Wansatriaandanu

Anda bisa berlayar menggunakan yacht pribadi dari Banten, atau menyewa perahu tradisional yang disebut ‘jukung’ dari Pulau Sebesi (pulau berpenghuni terdekat dari Krakatau). Dan saat Anda berlayar sepanjang laut, nikmatilah perasaan waktu Anda perlahan-lahan mendekati gunung berasap yang ada di tengah laut ini. Momen petualangan!

Photo Via Jemmynababan

Siapkan selembar uang Rp1.000,-, bukan untuk membayar tiket masuk, melainkan periksalah gambar yang ada di atasnya. Apakah Anda melihat apa yang ada di lembaran uang kertas tersebut?

Ya, gambar Krakatau!

4-b. Daki Gunung Anak Krakatau (dan sapalah biawak besarnya!)

Hal apa yang lebih baik selain melihat dan mengagumi gunung berapi megah ini?

Tentu saja menginjakkan kaki di atasnya!

Anda bisa melakukan pendakian mudah selama 30 menit, dan jika beruntung, Anda bisa saja bertemu dengan beberapa biawak yang sedang berjalan-jalan. Mereka mungkin ada di pinggir pantai atau di atas gunung berapi tersebut. (Kami sengaja menyiapkan mental Anda terlebih dahulu, jadi Anda tidak akan berteriak saat berpapasan dengan biawak). Tetapi jangan khawatir, mereka tidak berbahaya kok.

Photo Via Wayfarer_Tales-_Jacquelinecheng_

Saat mencapai bahu dari gunung berapi ini, Anda bisa melihat pulau-pulau yang mengitari gunung ini – pemandangan yang mencengangkan! Bahkan lebih baik lagi jika Anda di sana saat matahari terbit atau tenggelam. Jika mengikuti tur, rundingkanlah waktu yang Anda inginkan untuk mendaki bersama pengelola perjalanan atau kapten kapal.

Photo Via Sasamihardja

Catatan: Anda tidak diperkenankan mencapai puncaknya karena alasan keselamatan.

4-c. Selami rahasia bawah laut Krakatau

Krakatau mungkin tidak memiliki spot menyelam yang unik dan eksotis seperti yang bisa Anda temukan di bagian lain Indonesia, tetapi tempat ini masih memiliki kekayaan kehidupan laut yang bisa Anda nikmati. Meski tidak perlu sampai menyelam di sini, jika Anda belum pernah snorkeling sebelumnya, ini tempat yang pas buat memulai.

Photo Via Wunderbarschatzi-Simonuska27

Salah satu spot paling terkenalnya adalah Lagoon Cabe, terletak di selatan Anak Krakatau.

Anda bisa menikmati karang indah dan ikan berwarna-warni yang berenang di sekitar, termasuk ikan badut yang sedang melindungi rumah anemon mereka!

Krakatau

Info lengkap berkunjung ke Krakatau

Cara ke Sana: Cara termudah dan paling nyaman ke sana adalah dengan bergabung tur (biasanya dimulai dari hari Jumat malam atau Sabtu pagi). Titik keberangkatan perahu bisa dari Banten atau Lampung.

Jika Anda berencana melakukannya tanpa tur, bersiaplah mengeluarkan banyak usaha untuk sampai ke sana. Kami sarankan pergi bersama teman-teman (berlima atau dalam kelompok lebih besar akan jadi pilihan pas), yang akan mengurangi biaya per orang.

Anda bisa mencapai Krakatau via Dermaga Canti di Kalianda, Kabupaten Lampung. Anda harus berangkat Jumat malam, mengejar kereta atau bus (atau berkendara) ke Pelabuhan Merak, dan melintasi Selat Sunda ke Pelabuhan Bakauheni. Jangan khawatirkan waktunya, karena pelabuhan beroperasi 24 jam. Dari Pelabuhan Bakauheni, Anda bisa berkendara, menggunakan atau menyewa angkot lokal ke Dermaga Canti, yang merupakan dermaga kecil yang menghubungkan Lampung dengan Pulau Sebesi – pulau terdekat dengan Krakatau. Perjalanannya sekitar 1-2 jam dari pelabuhan.

Datanglah sepagi mungkin, berjaga-jaga jika jadwal keberangkatan berubah (terakhir kali ke sana, kami berangkat pukul 1 siang). Begitu tiba di Sebesi, Anda bisa bertanya kepada penduduk setempat tentang rincian perihal menyewa perahu ke Krakatau. Selain itu, Anda bisa menyewa perahu di Dermaga Canti ke Pulau Sebesi dan Krakatau. Perlu diketahui jika Anda menyelam,  maka mobil harus ditinggalkan di Dermaga Canti.

Koordinat:
– Anak Krakatau:  -6.101408, 105.422969
– Lagoon Cabe: -6.146736, 105.462766
– Pulau Sebesi (pulau berpenghuni terdekat dengan Krakatau): -5.939838, 105.488409
– Dermaga Canti: -5.800075, 105.584163
Harga: Banyak operator tur menawarkan paket berbeda. Mulai dari sekitar Rp500.000,- per orang.
Rekomendasi tur
Tur berbahasa Indonesia: http://ngetripmulu.com/

Catatan: Untuk pengunjung yang tidak mengikuti tur, Anda perlu mendapatkan surat izin untuk memasuki taman nasional yang disebut SIMAKSI (Anda tidak memerlukannya jika Anda mengikuti tur). Kantor yang mengeluarkan surat ini terletak di Kota Lampung, yang berjarak sedikit jauh dari Jakarta. Akan tetapi, masyarakat lokal di Pulau Sebesi bisa membantu Anda untuk menyiapkan surat ini, dan bersiaplah untuk bernegosiasi. Harganya biasanya disatukan dengan sewa kapal, mulai dari Rp700.000,- per perahu untuk trip 1 hari.

5. Bersentuhan dengan alam dan tradisi: Bogor

‘Buitenzorg’ adalah nama asli kota satelit Jakarta ini. Menurut sejumlah sumber, kata itu punya arti ‘bebas khawatir’ dalam bahasa Belanda – alasan yang sungguh luar biasa bagi para penduduk Jakarta yang ingin melepaskan diri dari kesibukan kota.

Jaraknya yang dekat dengan Jakarta (jika tidak berkendara, Anda bisa menggunakan kereta atau bus), cuaca yang lebih bersahabat, dan tempat makan unik bisa jadi alasan utama mengapa penduduk Jakarta sangat suka berkunjung ke Bogor.

Dan Puncak akan jadi spot utama yang ada di pikiran masyarakat Jakarta jika mereka ditanya tentang tempat favoritnya di bogor. Kawasan indah dan sejuk dengan hamparan perkebunan teh hijau, sungguh destinasi keluarga yang sempurna!

Tetapi Bogor bukan cuma itu saja! Biarkan kami membagikan hal lainnya kepada Anda:

5-a. Berkunjung ke Taman Botani Tertua di Asia Tenggara – Kebun Raya Bogor

Bogor juga terkenal dengan julukan ‘Kota Hujan’ karena di sini hujan hampir setiap hari – dan inilah salah satu keuntungan membangun kebun raya di sini.

Tidak diragukan lagi, Kebun Raya Bogor merupakan kebun raya paling penting di Indonesia dan yang tertua di Asia Tenggara, dibangun tahun 1817 saat Indonesia masih disebut ‘East Indies’. Taman seluas 87 hektar ini memiliki sekitar 14.000 spesimen pohon.

Photo Via Yoyogiyo-Hutabarat_Prime

Satu bunga unik adalah Titan Arum atau Bunga Bangkai, yang merupakan spesies bunga tanpa batang terbesar. Bunganya bisa mencapai tinggi 2 meter, dan jika Anda berada dekat, Anda bisa mencium bau busuknya.

Photo Via Mbilung-Adihendunant-Itns999

Bogor Botanical Garden

Info lengkap tentang Taman Botanikal Garden

Alamat: Jl. Ir. Haji Djuanda No. 13, Paledang, Bogor, Jawa Barat 16122
Cara ke Sana: Jika Anda tidak mengemudi, tempatnya bisa dicapai dengan mudah melalui kereta Commuter Line. Berhentilah di stasiun akhir Bogor. Dari situ Anda bisa lanjutkan perjalanan menuju kebun raya dengan angkutan umum atau berjalan kaki.
Jam Operasional: Setiap hari, 07:30 – 17:00
Tiket Masuk: Rp25.000,-

Website

5-b. Nikmati festival tradisional eksotis: Festival Seren Taun dan Cap Go Meh

Capek melihat pemandangan itu-itu saja? Mau merasakan budaya Bogor beserta tradisinya?

Jangan lewatkan festival panen dan perayaan unik Tahun Baru Imlek mereka!

Photo Via Thejakartapost-Pathfestival

Festival panen padi mereka dikenal sebagai Festival Seren Taun, dirayakan oleh masyarakat Sunda (orang asli Jawa Barat) sebagai sebuah simbol rasa syukur kepada Tuhan atas panenan terbaru mereka, juga sebagai permintaan restu-Nya untuk musim-musim berikutnya.

Satu tempat di mana Anda bisa menemukan festival unik ini adalah di Kampung Budaya Sindangbarang House, sebuah desa Sunda tradisional. Cek cerita kami di Bogor untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang desa tersebut.

Photo Via Thejakartapost-Pathfestival

Selain itu, sama seperti banyak kota lainnya di Indonesia dan Asia Tenggara, Bogor juga terpengaruh oleh budaya Tiongkok, yang menginspirasi perayaan festival Cap Go Meh di kota ini (yaitu hari ke-15 dari Tahun Baru Imlek).

Akan tetapi, parade ini tidak hanya memamerkan budaya Tionghoa saja (bayangkan tarian singa-naga, lampion, dll.) atau akulturasinya dengan budaya Sunda, tetapi juga turut melibatkan budaya lokal seperti wayang golek, reog, jaipong, dan lain-lain.

Photo Via Cayusup-Herrymarsphoto-Cgmbogor_Fest

Lihatlah paradenya di sepanjang Jalan Suryakencana (kawasan Pecinan), dengan sekitar 10.000 penampil! Sungguh selebrasi keragaman Indonesia yang luar biasa.

Seren Taun di Kampung Budaya Sindangbarang House

Info lengkap tentang Seren Taun

Alamat: Jl. Endang Sumawijaya RT02 RW08, Sindang Barang, Dukuh Menteng, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Jawa Barat
Telepon: 0877 7030 2144, 0813 1115 0014, 0856 9758 9324
Harga: Mulai dari Rp400.000,- per orang. Silakan cek website-nya untuk harga terbaru dan jadwal festival selanjutnya.

Website

Festival Cap Go Meh

Info lengkap tentang Festival Cap Go Meh

Alamat: Festival ini biasanya dimulai di Kuil Hok Tek Bio, sedangkan acara utamanya diadakan di Jalan Suryakencana di Bogor
Waktu: Hari ke-15 setelah Tahun Baru Cina

5-c. Pendakian sempurna di Jawa Barat: Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango

Gunung Gede-Pangrango adalah sebuah Taman Nasional yang areanya melintasi tiga wilayah sekaligus: Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Jadi Anda bisa bayangkan betapa luasnya kawasan hutan lebat ini.

Photo Via Sailmuarif

Gunung Pangrango (3.019 meter) adalah gunung tertinggi kedua di Jawa Barat, sedangkan Gunung Gede memiliki tinggi 2.958 meter. Meski pendakiannya bisa sedikit menantang, Anda pasti bisa melewatinya selama memiliki fisik yang fit untuk berjalan selama berjam-jam.

Photo Via Backpackertampan-Binawagana

Dua hari satu malam akan jadi durasi yang ideal yang harus Anda sisihkan untuk pendakian ini. Anda bisa berkemah satu malam di hari Sabtu malam, mengejar matahari terbit, mendaki ke puncaknya, dan kembali ke Jakarta di siang harinya.

Photo Via Sutrisnositorus_

Bukankah terdengar seperti rencana yang sempurna untuk melebur bersama rindangnya alam selama akhir pekan?

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango

Info lengkap berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango

Lokasi: Ada tiga jalur pendakian resmi – Cibodas, Gunung Putri, dan Sukabumi. Dua jalur pertama adalah yang terdekat dengan Bogor. Informasi selengkapnya bisa didapat di sini. Menurut pendapat kami pribadi, titik awal termudah untuk mencapainya adalah Cibodas, dan areanya terletak di sepanjang Kebun Raya Cibodas di Jl. Raya Cibodas, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat 43253

Telepon: (0263) 519 415, 512 776 ext 101
Email: [email protected]
Tiket Masuk: Rp30.000,- untuk pengunjung Indonesia

Website

 

Catatan: Anda harus merencanakan pendakian dengan membuat pemesanan setidaknya 2 hari sebelum kedatangan di website yang disebutkan di atas. Kami sarankan untuk memesan seawal mungkin, karena terdapat batasan terhadap jumlah orang yang diizinkan mendaki. Anda juga perlu mendapatkan surat yang disebut SIMAKSI (Surat Izin Memasuki Kawasan Pendakian), yang juga dijelaskan di link di atas.

6. Liburan pulau-pulau ekskotis yang terdekat dari Jakarta: Pulau Seribu

Bosan dengan Bali? Cari liburan pulau-pulau ekskotis berbeda di Indonesia?

Anda tidak boleh melewatkan Pulau Seribu yang tersohor.

Nama ‘Pulau Seribu’ merujuk pada gugusan pulau-pulau di sekitar area tersebut. Kawasan ini juga terkenal sebagai taman nasional laut, Anda tahu persis apa itu artinya – banyak sekali spot snorkeling dan diving yang bisa dijelajahi!

Photo Via Acylagony-Alvi_Kgs

Dengan popularitas Pulau Seribu yang terus menanjak, Anda punya ragam pilihan akomodasi bervariasi, mulai dari pulau pribadi eksklusif hingga vila-vila sederhana yang dikelola penduduk setempat – jadi ambil saja pilihan yang paling nyaman di dompet Anda!

6-a. Menginap di vila air di Pulau Ayer Resort

Terletak kurang dari 30 menit dari Marina Ancol di Jakarta, Pulau Ayer terkenal sebagai pulau eksklusif namun masih relatif terjangkau.

Dulunya, tempat ini biasanya jadi destinasi beristirahat dari mantan penguasa Pulau Seribu, juga Presiden pertama Republik Indonesia. Jadi bisa Anda bayangkan – Anda berlibur dengan standar seorang raja!

Pulau Ayer diisi oleh lebih dari 40 cottage, yang meliputi bungalow di daratan dan juga vila apung! Dari cottage apung, Anda bisa menikmati pemandangan indah dan suara lautan yang harmonis.

Photo Via Adhenila-Erika-Destyarini

Jika Anda lelah dan malas menjelajah kehidupan laut di laut terbuka, resor ini juga menawarkan hal lainnya – Anda bisa menceburkan diri di kolam, bermain kano, membiarkan anak-anak berlari di sekitar tempat bermain, dan bahkan menyiapkan beberapa olah raga air!

Singkat kata, liburan menarik dan dekat dari hiruk-pikuk Jakarta!

Pulau Ayer Resort

Info lengkap berkunjung ke Pulau Ayer

Alamat Kantor: Jl. K.H. Samanhudi No. 47-49 (Classic Building) Krekot, Jakarta 10710
Kordinat pulau: -6.003826, 106.781347
Telepon: (021) 385 2004
Email: [email protected]
Harga: Mulai dari Rp600.000,- untuk 2 orang (hari biasa), belum termasuk sewa perahu
Website

Cek Harga di Agoda

6-b. Kembali ke masa lalu dan mengagumi puing-puing peninggalan Belanda

Tahukah Anda bahwa selain kegiatan bawah laut dan olah raga air, ada situs bersejarah penuh intrik di beberapa pulau yang wajib dikunjungi?

Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Onrust adalah tempat-tempat yang paling pas untuk melakukan wisata bersejarah. Di pulau-pulau tersebut, Anda bisa melihat reruntuhan bangunan kolonial Belanda, seperti menara benteng, rumah-rumah kolonial, makam, barak dan rumah sakit tua.

Photo Via santo_Kakui-Photolucu-Deboralizabeth

Gambar di atas menunjukkan Menara Martello khas pulau Kelor, rumah bekas karantina dan rumah sakit di Cipir, dan sejumlah reruntuhan di Onrust.

6-c. Melompatlah dari jembatan ikonik di Pulau Tidung

Pulau Tidung adalah salah satu pulau paling terkenal di Pulau Seribu. Terletak berdekatan dengan sejumlah spot snorkeling, pulau ini punya banyak sekali opsi akomodasi, fasilitas olah raga air, dan jembatan khasnya.

Jembatan sepanjang 800 meter ini menghubungkan dua pulau yang saling berdekatan, Tidung Besar dan Tidung Kecil.

Dan bagaimana caranya bersenang-senang di sana?

Melompatlah dari jembatan setinggi 8 meter ke dalam air jernih di bawahnya!

Jembatan ini punya nama yang sedikit menggelitik – Jembatan Cinta. Dan Anda tidak perlu jadi ahli fisika untuk menebak mitos yang ada di balik nama tersebut – konon Anda akan menemukan cinta sejati Anda begitu melompat dari atas jembatan tersebut!

Semoga itu bisa memberikan motivasi tambahan untuk Anda!

Pulau Seribu

Info lengkap berkunjung ke Pulau Seribu

Cara ke Sana: Ada dua rute yang bisa dipilih dari Jakarta ke Pulau Seribu. Anda bisa menggunakan speedboat dari Marina Ancol (1 jam) atau menggunakan perahu biasa dari Muara Angke (yang bisa memakan waktu hingga 3 jam). Saat membeli tiket, Anda perlu memilih pulau mana yang akan didatangi (lakukan riset terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan). Kebanyakan perahu berangkat di pagi hari, jadi Anda harus ada di sana pukul 6 atau 7 pagi. Begitu tiba di pulau tersebut, Anda bisa menyewa perahu untuk menjelajahi beberapa spot snorkeling.

Anda selalu punya pilihan termudah (sering kali jadi pilihan paling efektif dari segi biaya), yaitu bergabung dengan tur.

Harga (perahu): Mulai dari sekitar Rp.40.000,- untuk perahu biasa dari Muara Angke, Rp70.000,- untuk speedboat ke pulau terdekat (hari biasa) dari Marina Ancol. Harga tergantung dari pulau mana yang akan Anda kunjungi.
Harga sewa perahu untuk keliling pulau atau snorkeling berbeda-beda dan tergantung dari kemampuan negosiasi Anda, durasi sewa, dan jenis perahu yang Anda pilih (modern atau tradisional).

7. Pelarian sejuk terfavorit orang Jakarta: Bandung

“Tanah Pasundan diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum,” kata M.A.W Brouwer, seorang Belanda yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Indonesia.

Pasundan adalah nama tua dari Jawa Barat, dan Bandung adalah ibu kotanya. Ungkapan itu masih relevan hingga saat ini, karena kita semua masih senang berkunjung ke Bandung dan objek wisata alam di sekitarnya.

Dengan begitu banyaknya tawaran aktivitas di Bandung, apa yang bisa Anda lakukan di sana saat berkunjung di akhir pekan? Kami memberikan rekomendasi terbaiknya.

7-a. Rumah di atas air terjun di Situ Patenggang

Cukup 10 menit dari Kawah Putih yang terkenal terdapat sebuah danau yang jelas tidak boleh Anda lewatkan.

Menurut legenda, di Jawa Barat pada abad ke-15 Pangeran Putra Prabu dan Putri Titisan Dewi bertemu di sebuah pulau yang berbentuk hati di tengah Situ Patenggang, setelah terpisah selama bertahun-tahun karena perbedaan keyakinan.

Photo Via Grandhysetyo

Pemandangan di sekitarnya sungguh mempesona – perkebunan teh mengitari kawasan ini, sehingga terlihat seolah-olah seseorang telah memasangkan karpet hijau di sepanjang lanskapnya.

Bahkan ada sebuah rumah di atas air terjun alami!

Photo Via Alchroniclez

Situ Patenggang

Info lengkap berkunjung ke Situ Patenggang

Lokasi: Patengan, Rancabali, Bandung 40973 (10 menit dari Kawah Putih yang terkenal)
Tiket Masuk: Rp15.000,-

7-b. Arahkan pandangan Anda ke Niagara versi Jawa yang luar biasa: Curug Malela

Berdiri setinggi 70 meter dan memiliki lebar 50 meter, Curug Malela bisa dianggap sebagai air terjun terbesar di Bandung.

Photo Via Adhip4

Entah karena jaraknya (sekitar tiga jam berkendara dari kota), atau medan beratnya (banyak hal yang harus ditaklukan untuk sampai ke sana!), Curug Malela jadi tempat yang banyak dibicarakan orang tetapi sekaligus paling jarang dikunjungi.

Jadi jika berhasil ke sana, selamat, Anda menorehkan prestasi baru!

Curug Malela

Info lengkap berkunjung ke Curug Malela

Lokasi: Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Tiket Masuk: Gratis

7-c. Pengalaman suci di surga alam tersembunyi – Sanghyang Heuleut, Cipatat

Terletak di Bandung Barat di sebuah area terpencil bernama Cipatat, Sanghyang Heuleut merupakan kolam kecil yang dikelilingi oleh tebing-tebing putih besar, hutan lebat dan air terjun kecil sebagai mata airnya.

Photo Via Rijaljauhari

Mata air ini mengalir ke aliran sungai Citarum yang juga merupakan bagian dari tenaga listrik tenaga air.

Lewat sebuah penelitian geografi, Sanghyang Heuleut dianggap sebagai kolam prasejarah yang sudah ada sejak zaman dulu.

Konon katanya bahwa lokasinya yang terasing ini memang ditujukan untuk tempat mandinya para dewi.

Photo Via Dindinbrave

Tidak heran jika tempat ini dianggap sebagai “sanghyang” yang artinya “suci” sedangkan “heuleut” berarti “ruang antara 2 dunia”, yang merujuk pada cara tempat suci ini dijaga kesuciannya.

Sanghyang Heuleut, Cipatat

Info lengkap berkunjung ke Sanghyang Heuleut, Cipatat

Cara ke Sana: Rute terbaik adalah menggunakan PLTA Saguling sebagai acuan utama, karena kolam ini terletak hanya 5 km saja dari waduk tersebut. Pipa-pipa dari pembangkit listrik raksasa ini jadi acuan yang bagus untuk memulai perjalanan Anda, dan Anda bisa berjalan ke arah hutan dengan melawan arus sejauh 1 km. Anda akan melewati gua Sanghyang Poek, yang artinya masih terpaut 2 km dari Sanghyang Heuleut dan Sanghyang Poek.
Kordinat di sini.
Tiket Masuk: Saat ini tidak ada biaya masuk, tetapi Anda harus membayar biaya parkir (sebelum berjalan kaki) sebesar kira-kira Rp8.000,-.

7-d. Danau mistis di atas awan: Kawah Putih

Danau kawah ini, terbentuk setelah Gunung Patuha meletus, dianggap sebagai sesuatu yang mistis – burung-burung yang terbang di sekitar area ini mati, membuat masyarakat sekitar enggan mencari tahu apa yang ada di atasnya, semua berubah sampai abad ke-19, ketika seorang ahli botani Jerman ternyata menemukan sebuah danau kawah yang indah.

Photo Via Rudicahyonoputro

Air berwarna biru kristalnya berubah sesuai dengan kondisi cuaca dan dipagari oleh pasir putih, memberikan pengalaman menakjubkan bagi para pengunjung. Bahkan vegetasi di sekitar area ini juga terlihat berbeda jika dibandingkan dengan vegetasi di bawahnya.

Meski terletak di puncak sebuah gunung, fasilitas penting seperti toilet dan area parkir sudah tersedia, ditambah dengan jajanan kecil.

Kawah Putih

Info lengkap berkunjung ke Kawah Putih

Lokasi: Jl. Raya Soreang, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat
Kordinat: -7.165833, 107.401944
Cara ke Sana: Cara termudah dan paling nyaman ke sana adalah dengan berkendara, yang memakan waktu sekitar 1,5 sampai 2,5 jam.

Akan tetapi, jika Anda ingin bertualang dan mau mendapatkan pengalaman otentik bepergian dengan bujet terbatas bersama penduduk lokal, Anda bisa menggunakan transportasi umum. Anda bisa menggunakan minibus dari terminal Leuwi Panjang ke terminal Ciwidey. Begitu tiba di terminal Ciwidey, naiklah sebuah angkot (yang biasanya berwarna kuning) dan beri tahu mereka untuk berhenti di pintu masuk Kawah Putih. Kemudian, Anda bisa menaiki kendaraan yang disediakan oleh manajemen dari titik tersebut.

Bersiaplah untuk perjalanan lebih dari 4 jam. Jangan berharap terlalu tinggi karena Anda tidak akan mendapatkan kursi yang senyaman yang dipikirkan.

Tiet Masuk: Rp18.000,-
Jam Operasional: 07:00 – 17:00

Website

Sudahkah Anda memutuskan mana yang akan jadi destinasi akhir pekan paling ideal Anda? Jika belum bisa memutuskan, mengapa tidak liburan setiap akhir pekan – toh Anda sudah punya daftar penuh untuk tujuh minggu ke depan!

Jika Anda tahu destinasi lain di Indonesia yang bisa jadi liburan akhir pekan sempurna dari Jakarta, beri tahu kami di bagian komentar di bawah ini!

Semua yang tercantum di atas merupakan data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan/update terbaru yang Anda ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaharui. Terima kasih!
Beritahu kami

Advertise with us