Ditulis oleh Imron Ramadhan
Apa yang terbesit di benak Anda kalau membayangkan liburan di Jawa Timur? Nomor satu pasti panorama sunrise Gunung Bromo yang begitu magis itu (saya pribadi sudah 4 kali ke sana dan masih belum bosan!), lalu kedua mungkin Kota Malang dengan kulinernya yang murmer, kemudian Kota Batu dengan udara sejuk dan berbagai taman rekreasi keluarganya yang hits.
Kalau ada ajakan liburan di Banyuwangi, mungkin reaksi pertama Anda adalah mengernyitkan dahi sembari berpikir, “Emang ada apa aja di sana? Mendingan langsung ke Bali.” Eits, jangan salah… Beberapa tahun terakhir ini nama Banyuwangi mulai melesat di deretan destinasi liburan favorit di Jawa Timur. Lanskap alamnya yang luar biasa – dari pesona Kawah Ijen yang tiada duanya di dunia, hingga pantai-pantai kelas dunia menjadi jagoannya.
Tak heran jika belakangan ini mulai bermunculan berbagai hotel maupun resort, dari yang kelas backpacker hingga resort mewah ala Bali bisa dijumpai di daerah berjulukan “The Sunrise of Java” ini.
Nah, kalau jiwa petualang Anda tergelitik untuk menjelajah Banyuwangi lebih jauh lagi, ayo ikut kami menikmati berbagai tempat wisata menarik juga kuliner lezat di ujung timur Pulau Jawa ini!
Baca juga:
28 Tempat wisata tersembunyi di Banyuwangi
Itinerary liburan keluarga 4H3M di Malang, Batu, Bromo
Ini adalah panduan lengkap untuk Anda, dibuat per bagian agar lebih mudah dibaca.
Klik per bagian untuk membaca masing-masing panduan
Cara ke Banyuwangi
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Transportasi Selama di Banyuwangi
Waktu terbaik ke Banyuwangi
Rincian Anggaran Perjalanan
Cara ke Banyuwangi
Dari JakartaDari SurabayaDari MalangDari Bali
a. Kereta Api
Dari Stasiun Gambir (GMR) Jakarta naik Kereta Api jurusan Stasiun Gubeng (SGU) Surabaya untuk kelas Ekonomi Gaya Baru atau Jayabaya mulai Rp104.000 – Rp270.000. Dari Stasiun Gubeng (SGU) Surabaya, naik lagi kereta api jurusan Stasiun Banyuwangi Baru (BW): Sri Tanjung mulai dari Rp88.000, Probowangi mulai dari Rp56.000, atau Jayakusuma mulai dari Rp180.000. Informasi jadwal dan harga tiket kereta api bisa dicek di sini.
b. Pesawat
Garuda Indonesia dan Citilink menyediakan penerbangan langsung dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) menuju Bandara Blimbingsari (BWK) Banyuwangi dengan harga tiket mulai Rp1.345.000 dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 45 menit.
a. Kereta Api
Dari Stasiun Gubeng (SGU) Surabaya, naik kereta api jurusan Stasiun Banyuwangi Baru (BW): Sri Tanjung mulai dari Rp88.000, Probowangi mulai dari Rp56.000, atau Jayakusuma mulai dari Rp180.000. Informasi jadwal dan harga tiket kereta api bisa dicek di sini.
b. Pesawat
Maskapai yang melayani penerbangan langsung dari Bandara Juanda Surabaya ke Bandara Blimbingsari Banyuwangi antara lain Wings Air dan Citilink, dengan harga tiket mulai dari Rp1.440.000 PP dan waktu tempuh sekitar 50 menit.
c. Bus
Ada beberapa armada bus yang melayani jalur Surabaya-Banyuwangi, antara lain Ladju Patas Jatim, Sandy Putra, dan Akas IV dengan harga tiket antara Rp95.000 – Rp100.000 dan waktu tempuh sekitar 6-7 jam. Berangkat dari Terminal Purabaya Surabaya.
a. Kereta Api
Salah satu alternatif moda transportasi murah dari Malang ke Banyuwangi adalah kereta api Tawang Alun yang berangkat dari Stasiun Malang Kota Lama menuju Stasiun Banyuwangi Baru. Harga tiket sekitar Rp65.000 dengan waktu tempuh 8 jam. Informasi jadwal dan harga tiket kereta api bisa dicek di sini.
b. Travel
Rekomendasi layanan travel dari Malang ke Banyuwangi adalah Aretha Travel, dengan harga tiket mulai dari Rp140.000/orang (termasuk makan). Waktu tempuh sekitar 8 jam.
c. Bus
Bus Akas jurusan Malang-Banyuwangi berangkat dari Terminal Arjosari Malang mulai dari pukul 04.00 – 22.00 setiap 30 menit. Harga tiket sekitar Rp80.000 dengan waktu tempuh sekitar 7 jam.
a. Pesawat
Untuk saat ini tidak ada penerbangan yang melayani rute Bali – Banyuwangi secara langsung. Anda harus transit di Surabaya terlebih dahulu.
b. Bus
Armada bus yang melayani trayek Bali – Banyuwangi adalah Dahlia Indah, berangkat dari Terminal Ubung Denpasar (Bali) mulai pukul 10.00, dengan harga tiket sekitar Rp85.000 dan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan.
c. Travel
Rekomendasi layanan travel dari Malang ke Banyuwangi adalah Ladju Trans, dengan harga tiket mulai dari Rp180.000/orang (termasuk makan dan snack box serta penyeberangan feri). Waktu tempuh sekitar 4 jam.
Itinerary
Hari 1
Apa kabar, Banyuwangi?
Jika ini adalah kali pertama Anda menginjakkan kaki di Bumi Osing, maka di hari pertama ini kami akan ajak Anda menikmati keindahan pantainya serta kulinernya yang istimewa.
Makan siang dengan kuliner asli Suku Osing: Osing Deles
Tempat makan yang satu ini terletak di pusat kota Banyuwangi, tepatnya antara bandara dan hotel tempat kita akan menginap (Dialoog here we come!). Jadi rasanya cukup pas untuk disinggahi sebelum check-in. Lagipula, mumpung lagi di Banyuwangi tentu kita harus “berkenalan” dengan kuliner lokal, kan?
Café ini memiliki desain yang sangat kuno dan tradisional. Kental dengan budaya Osing asli Banyuwangi. Cobain deh Pecel Pithik khas Banyuwangi dengan parutan kelapa yang unik. Dijamin ketagihan! Kalau Anda penyuka pedas, jangan lewatkan sajian Nasi Goreng Sulah Hadi Kromo. Cabe ijonya maknyus!!
Photo Via Triestan28
Website
Check-in dan menikmati panorama Bali langsung dari tempat tidur: Dialoog Hotel Banyuwangi
Pertama kali kami menjejakkan kaki di Dialoog Banyuwangi, rasanya seperti sedang berada di hotel mewah yang ada di pesisir pantai timur Bali. Senyuman hangat dari para staff serta minuman asam Jawa menyambut kami siang itu ketika memasuki area lobi.
Dari lobinya Anda bahkan langsung disuguhi pemandangan Selat Bali nan indah serta barisan pohon kelapa serta ilalang yang menari-nari tertiup angin.
Di kejauhan, terpisah oleh hamparan rumput hijau yang tertata rapi tampak kolam renang infinity pool-nya yang seolah memanggil kami untuk segera mencobanya. Apalagi di tengah teriknya sinar matahari siang itu, rasanya tak ada yang sesempurna menikmati segelas cocktail sambil bersantai di kolam renang dan bermesraan dengan hembusan angin laut.
Belum sempat pulih dari kekaguman pemandangan yang disuguhkan di area lobi, lagi-lagi kami dibuat takjub dengan kamar yang berpemandangan langsung ke arah laut dengan balkon pribadi. Bayangkan, dari tempat tidur Anda bisa langsung melihat ombak berarak dan bahkan secuil Pulau Bali di seberangnya!
Ada satu hal yang bikin kami “angkat topi” dengan hotel ini. Tak hanya penampilannya yang keren, namun hotel ini juga dikenal ramah lingkungan. Jadi setiap pintu kamar atau pintu ke balkon dalam kondisi terbuka, maka penyejuk udara akan mati secara otomatis untuk menghemat energi. Salut!
Apakah hotel ini sesempurna itu? Well… nyaris. Hanya ada satu hal kecil yang menurut kami cukup mengganggu, yaitu kamar mandinya yang sangat kecil (lebih cocok disebut bilik mandi) dan tidak dilengkapi gantungan baju atau handuk di dalamnya. Jadi selepas mandi, Anda harus keluar kamar mandi dulu untuk mengambil handuk dan berpakaian. Bisa dibayangkan betapa kurang nyamannya jika kita menginap sekamar bukan dengan pasangan/keluarga.
Namun selain itu, kami bisa bilang… hotel ini adalah pilihan sempurna jika Anda ingin menikmati Banyuwangi. Karena mereka juga menawarkan berbagai paket aktivitas jelajah Banyuwangi, mulai dari Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, City Heritage Tour, dan banyak lagi!
PS: Bangunlah lebih awal di pagi hari dan nikmati pemandangan sunrise yang luar biasa dari kolam renang infinity pool (atau langsung dari balkon kamar Anda!).
Dapatkan diskon 10% untuk harga kamar dan activities dengan kode promo ijennighthike jika Anda melakukan reservasi langsung melalui website. Promo istimewa ini berlaku untuk periode booking hingga akhir September dan periode menginap antara bulan September – Desember 2019.
Tangkis sejuknya angin malam dengan “tamparan” Si Mbok: Warung Nasi Tempong Mbok Nah
Menurut warga setempat, “tempong” berarti “tampar”. Ya, itulah sensasi yang akan Anda rasakan jika menyantap sego tempong lengkap dengan sambal dan lauk pauknya. Seporsi sego tempong terdiri dari aneka sayuran rebus seperti bayam, kenikir, daun kemangi dan lauk tahu, tempe, bakwang jagung goreng, ayam goreng, dan ikan jambal goreng tepung.
Nah, salah satu yang harus bin wajib dikunjungi para traveler kalau ke Banyuwangi adalah Warung Nasi Tempong Mbak Nah yang legendaris ini. Bagaimana, siap ditampar?
Photo Via Natgeoindonesia, Eddy.9un, Sam.rodeb, Susanand7922
Hari 2
Keindahan alam Banyuwangi dari kaki gunung sampai bawah laut
Ya, bukan hanya pantainya saja yang elok… kawasan dataran tinggi serta bawah laut Banyuwangi juga layak untuk dieksplor. Apalagi sambil menyeruput kopi Banyuwangi yang aduhai!
Sarapan dengan ombak dan tarian pohon nyiur: Casabanyu Restaurant & Bar, Dialoog Banyuwangi
Biasanya tiap menulis soal artikel itinerary kami selalu melewatkan bagian tentang sarapan di hotel, namun tidak kali ini. Casabanyu Restaurant & Bar yang ada di Dialoog Banyuwangi sangatlah istimewa sehingga perlu diulas secara khusus!
Pasalnya, saat sarapan di sini Anda tidak hanya akan disuguhkan deretan menu mini-buffet yang menggugah selera, namun juga pemandangan Selat Bali yang aduhai. Anda bisa memilih duduk di bagian dalam, atau di sisi outdoor yang dilengkapi dengan kursi-kursi empuk dengan view laut, taman, juga kolam renang.
Mulai dari kue-kue, aneka roti yang dibuat fresh from the oven, bubur ayam, nasi goreng dan masakan Indonesia lain, salad buah, yoghurt, sereal hingga granola semua ada.
Tentu sarapan tak akan lengkap jika tidak ditemani dengan secangkir kopi. Kopi yang disajikan di sini adalah kopi lokal Banyuwangi dari perkebunan setempat. Rasanya yang tak terlalu strong cukup nyaman dinikmati untuk Anda yang tak kuat minum kopi. Tapi meski nggak strong, aromanya mantap banget.
Catatan: Jika tingkat hunian hotel rendah, maka sarapan yang disajikan di Casabanyu berupa a la carte. Namun Anda tetap bebas memilih apapun dari daftar menu.
Kelezatan Kopi Banyuwangi yang belum banyak orang tahu: Agrowisata Kalibendo
Belum mabok kopi, kan? Kalau membahas soal kopi nusantara, nama Banyuwangi memang tak sepopuler Aceh, Bali, Lampung, Papua atau Toraja. Namun siapa sangka di Banyuwangi ini kami menjumpai salah satu kopi ternikmat yang pernah kami coba!
Jika ingin mencicipi seduhan kopi robusta yang masih segar, segera saja meluncur ke kawasan Agrowisata Kalibendo. Suhu udara di sini cukup sejuk sehingga ideal untuk perkebunan kopi. Tak hanya bisa mencoba secangkir Kopi Banyuwangi sambil ngemil singkong goreng di 1911 Café & Resto yang ada di kawasan perkebunan ini, namun Anda juga bisa melihat langsung proses pengolahan kopi mulai dari pemetikan hingga pemanggangan.
Tak jauh dari pabrik pengolahan kopi juga terdapat perkebunan karet, sebuah air terjun mungil serta sungai kecil dengan air yang jernih. Dan asyiknya, Anda bisa menjelajahi areal perkebunan yang sudah ada sejak jaman Belanda ini ini dengan menyewa sepeda seharga Rp50.000/3 jam.
Pulang dari sini jangan lupa membawa bubuk kopi serta tapai singkong khas Banyuwangi sebagai oleh-oleh!
Catatan: Jika menginap di Dialoog Banyuwangi, maka Anda dapat memesan paket adventure ke Agrowisata Kalibendo. Langsung saja hubungi staf hotel untuk membantu Anda!
Photo Via 1911, Alfa_prima
Suasana ala Ubud versi Banyuwangi: Kedung Lumpang Resto & Café
Makan siang di tepi sungai jernih yang mengalir dan dikelilingi oleh gemerisik suara pepohonan rindang di sekitarnya membuat Anda sekilas sedang berada di sekitar Sungai Ayung, Ubud. Padahal tempat makan yang sangat asri ini berlokasi di kaki Gunung Ijen.
Udara di sekitar yang begitu sejuk dijamin membuat nafsu makan kian lahap. Menu yang disajikan adalah hidangan tradisional khas Banyuwangi, seperti lalapan, ketan kirip, tahu petis, ayam kesrut, hingga belut pedas!
Pilihlah tempat duduk di gazebo yang terletak tepat di pinggir sungai supaya makan siang terasa lebih nikmat.
Photo Via Eunikeria
Berburu sunset di savana Afrika: Taman Nasional Baluran
Apakah Anda masih dilanda demam Lion King? Daripada nunggu tabungan cukup untuk membiayai petualangan ke Afrika, mending ke Taman Nasional Baluran saja, karena di sini ada Savana Bekol, sebuah padang rumput alias savana ala Afrika, lengkap dengan aneka satwa liar berlarian ke sana ke mari.
Waktu paling ideal untuk berkunjung ke sini adalah di sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan satwa-satwa liar mulai keluar untuk mencari makan. Kami menjumpai puluhan rusa, ratusan monyet (hati-hati, mereka sangat agresif), serta sekelompok burung toucan yang berterbangan dari pohon ke pohon.
Kalau beruntung, Anda mungkin juga bisa berjumpa dengan merak dan banteng jawa yang sudah langka.
Sambil menunggu sunset tiba, singgahlah sejenak ke Pantai Bama yang tersembunyi di tengah-tengah kawasan taman nasional ini. Pantai berpasir putih ini memiliki air yang jernih dan ombak yang cukup bersahabat. Sayangnya waktu ke sana kami tak membawa pakaian ganti, kalau nggak pasti sudah langsung nyebur!
Catatan: Jika menginap di Dialoog Banyuwangi, maka Anda dapat memesan paket adventure ke Taman Nasional Baluran (sekaligus piknik di savana). Langsung saja klik di sini atau hubungi staf hotel untuk membantu Anda!
(Opsional) Jelajahi dunia bawah laut dan berenang bareng hiu: Bangsring Underwater
Jika Anda lebih menyukai Little Mermaid daripada Lion King, maka impian masa kecil menjadi putri (atau putra?) duyung tersebut bisa diwujudkan di Bangsring Underwater.
Bangsring Underwater adalah tempat wisata yang berbasis konservasi terumbu karang. Daya tarik utama tempat ini memang bukan pantainya, melainkan taman bawah lautnya yang benar-benar terjaga.
Di sini anda bisa melihat banyak ikan hias seperti nemo yang bisa Anda lihat sambil snorkeling atau diving. Ingin sesuatu yang lebih menantang? Cobalah berenang dengan ikan hiu di Rumah Apung-nya.
Catatan: Jika menginap di Dialoog Banyuwangi, maka Anda dapat memesan paket wisata ke Bangsring Underwater. Langsung saja hubungi staf hotel untuk membantu Anda!
Menyantap seafood di atas bukit: Three B Café
Terletak di atas sebuah bukit kapur, café ini menyuguhkan pemandangan ciamik Selat Bali serta kelap-kelip lampu kapal di pelabuhan penyeberangan Ketapang. Meskipun tempatnya terlihat berkelas, namun harga makanan yang ditawarkan cukup terjangkau dan aman di kantong. Menu andalan di sini adalah aneka seafood yang pastinya segar dan lezat.
BTW, habis makan malam, kami sarankan untuk langsung balik ke hotel dan beristirahat, karena tepat tengah malam Anda akan memulai sebuah petualangan tak terlupakan yang akan menyita banyak tenaga.
Photo Via Rizalulala, Pei_ye
Hari 3
Ini dia sang bintang utamanya!
Tak dipungkiri kalau tujuan utama sebagian wisatawan berkunjung ke Banyuwangi adalah untuk melihat Kawah Ijen yang fenomenal itu. Siapkan fisik dan mental, karena hari ini kita akan mendaki!
“Pertunjukan” magis satu-satunya di Indonesia: Kawah Ijen (dan Api Biru)
Foto-foto Kawah Ijen memang sudah bertebaran di mana-mana, mulai dari media massa hingga social media. Namun apakah benar kenyataannya seindah di foto itu? Itulah yang kami coba buktikan!
Pendakian dari gerbang loket hingga ke puncak kawah dimulai pukul 01.00 dan memakan waktu selama kurang lebih 1,5 – 2,5 jam (tergantung stamina). Untung saja tim TripCanvas adalah orang-orang yang gemar berolahraga, jadi kami bisa mencapai puncak hanya dalam waktu 1,5 meski dengan penuh perjuangan dan kondisi gelap gulita.
Suhu di bawah 9 derajat celcius sebetulnya tidak begitu dingin, namun hembusan angin yang begitu kencang membuat rasa dingin tersebut terasa menusuk hingga ke tulang. Belum lagi jalur menanjak non-stop yang begitu menguras tenaga (dan mental). Jangan heran jika di tengah jalan Anda akan menemukan banyak yang menyerah atau memilih melanjutkan pendakian dengan “ojek” gerobak.
Meskipun panorama Kawah Ijen sudah luar biasa indah layaknya di planet antah-berantah, namun tujuan sebagian besar orang mendaki ke sana adalah untuk menyaksikan fenomena api biru yang sangat langka. Dan untuk bisa melihatnya Anda harus turun ke dasar kawah yang curam dan rawan longsor, plus melawan terjangan asap belerang yang mematikan. Oleh karena itu, sebetulnya pemerintah setempat melarang pengunjung turun ke area api biru. Namun tetap saja banyak yang membandel (termasuk kami)!
Untung saja kami sukses mendapatkan pemandangan api biru itu, kalau tidak rasanya ingin menangis membayangkan perjuangan jatuh-bangun (literally!) ke bawah sana. Setelah satu jam di bawah, kami kembali mendaki ke bibir kawah untuk menyambut sunrise yang super duper indah!
Dan di perjalanan turun ke pos masuk, barulah kami menyadari betapa indahnya pemandangan di sepanjang jalur pendakian. Bahkan Kawah Wurung yang fantastik itu terlihat di kejauhan!
Tips:
– Siapkan stamina, tidur yang cukup dan jangan begadang malam sebelumnya!
– Waktu berangkat yang direkomendasikan adalah pukul 00.00 dari hotel.
– Kenakan pakaian tebal (termasuk sarung tangan dan penutup kepala/topi) karena suhu di Ijen bisa mencapai kurang dari 9 derajat celcius dengan hembusan angin yang cukup kencang.
– Sandal gunung biasa tidak cukup, gunakan sepatu khusus untuk trekking.
– Bawa bekal air putih dan camilan secukupnya.
– Jangan paksakan diri jika merasa tidak sanggup.
– Bawa senter karena treknya gelap gulita.
– Bawa masker gas khusus untuk melindungi pernapasan Anda dari asap belerang.
(Opsional) Hilangkan pegal pasca pendakian dengan pijat: Spa, Dialoog Banyuwangi
Sekembalinya dari Kawah Ijen jujur saja kaki rasanya nyaris putus saking pegal dan nyerinya. Oleh karena itu, kami sangat menganjurkan Anda untuk menyembuhkannya dengan menikmati pijatan di Spa Dialoog Banyuwangi.
Meskipun ruang spa-nya tidak terlalu besar (hanya ada tiga kamar) dan tak menyuguhkan pemandangan yang istimewa, namun begitu masuk ke lobinya aroma khas minyak terapi spa yang menyeruak langsung membuat badan relaks. Sambil sibuk memilih menu spa atau pijat, Anda akan disuguhkan minuman selamat datang berupa wedang jahe yang menenangkan serta sebuah handuk dingin.
Harga perawatan spa maupun pijat di sini memang tak tergolong murah, namun ada harga tentu ada kualitas. Dan itulah yang mereka kedepankan – dengan para terapis handal dan penggunaan minyak aromaterapi dari Sensatia.
Keluar dari sini, rasanya tubuh benar-benar ringan dan siap untuk beraktivitas lagi!
Wisata kuliner dengan kearifan lokal: Waroeng Kemarang
Suasana pedesaan adalah konsep utama berdirinya tempat makan sederhana dengan pemandangan indah ini. Mengunjungi Waroeng Kemarang rasanya komplet karena di sini tersedia beragam penganan. Mulai sego tempong, rujak soto, pelasan, uyah asem, sego janganan, pecel pitik, kopi lethek, hingga sumping dan kucur.
Warung ini terdiri atas dua ruangan. Bagian atas adalah ruangan semi–outdoor dengan bangunan menyerupai rumah adat Suku Osing. Sementara di bagian yang lebih bawah berupa persawahan berundak dan hiasan taman-taman kecil nan cantik. Di sekitarnya berdiri tak kurang dari 20 gazebo.
Photo Via Alan-Nobita, Hulilatur-Rohniah
Memasuki dunia mistis Lords of the Rings: De Djawatan Forest (Jawatan Benculuk)
Pada tahun 1952, tempat ini sebetulnya bukan dibangun untuk tempat wisata, melainkan sebagai area resapan air dan penimbun kayu jati yang dikelola oleh Perhutani Banyuwangi.
Namun keberadaan pohon-pohon trembesi yang rindang dan menjulang tinggi menciptakan sebuah pemandangan nan eksotis sekaligus misterius, sehingga banyak orang yang datang ke sini untuk menikmati pesonanya.
Kalau Anda hobi hunting foto, maka saat yang paling tepat ialah di sore hari ketika sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah pepohonan sehingga tampak begitu magis, layaknya pemandangan hutan yang ada di film Lord of the Rings.
Tak heran jika di sore hari, kawasan ini kerap dikunjungi warga untuk bersantai menikmati udara segar, bersepeda, berolahraga, atau bahkan melakukan foto pre-wedding!
Santap malam bersama (buah) naga!: Benteng Buah Naga Café & Resto
Mengusung slogan “Pelopor Buah Naga Kekinian”, café yang terletak di tengah-tengah perkebunan buah naga ini menawarkan aneka sajian unik aneka makanan dan minuman dari olahan buah naga. Di malam hari, suasana café terbuka ini begitu meriah layaknya pasar malam dengan kehadiran lampu-lampu bak kunang-kunang. Ingin mencoba sesuatu yang unik, cobalah Nasi Goreng Naga Cinta yang berwarna merah menantang ini.
Photo via ekalisnawati26
Website
Hari 4
Santai, brunch, dan belanja oleh-oleh!
Di hari terakhir ini tak perlu buru-buru check-out. Manfaatkan hari terakhir dengan berenang di kolam renang hotel, atau bersantai di balkon kamar menikmati hembusan angin laut. Kalau sudah puas, baru kita gunakan sisa waktu sebelum kembali ke bandara dengan brunch dan belanja oleh-oleh!
Mengganjal perut dengan kue-kue menggiurkan: Conato Café and Bakery
Lokasi café ini ada di jalan utama Banyuwangi, tepatnya di area lobi Roxy Mall sehingga sangat strategis dan mudah dijumpai. Interiornya yang cukup Instagramable bukanlah satu-satunya alasan kenapa café ini digemari warga lokal.
Di sini Anda bisa menemukan berbagai macam roti dan kue-kue lezat yang pas untuk mengganjal perut di pagi hari. Pilihan untuk Anda yang sedang berdiet juga ada loh. Kalau melihat dari banyaknya ulasan positif tentang café dan bakery ini, sepertinya Anda perlu untuk meluangkan waktu sarapan atau brunch di sini sebelum meluncur ke bandara.
Photo Via Noviadwianggraini, Amelia-Qori, Rickyaditiyafandi
Buah tangan istimewa untuk orang-orang tercinta: Sun Osing Pusat Oleh-Oleh
Bingung mau bawa apa dari Banyuwangi sebagai oleh-oleh? Tenang, di Sun Osing segalanya ada. Tempat berkonsep one-stop shopping experience ini tak hanya menjual aneka souvenir, tapi juga memiliki café. Mulai dari kaos, batik dengan motif Banyuwangi, kopi Banyuwangi, hingga aneka jajanan/snack khas Banyuwangi (must buy: Bagiak!).
Banyaknya pilihan dengan harga terjangkau tentu membuat Anda tak perlu pusing lagi memikirkan buah tangan untuk teman-teman di kantor.
Photo Via Qemy-BWI, Arif-Rahman
Website
Transportasi Selama di Banyuwangi
a. Taksi
Jumlah taksi di Banyuwangi memang belum sebanyak di Bali atau Jogja, namun Anda tak akan kesulitan untuk mendapatkannya. Ada tiga perusahaan taksi yang beroperasi di Banyuwangi, antara lain Taksi Ramayana (0333-7770791), Taksi Osing (0333-421535) dan Taksi Bosowa (0333-414141).
b. Transportasi Online
Sama seperti kota-kota lain di Indonesia, layanan transportasi online seperti Grab maupun Gojek juga bisa Anda jumpai di Banyuwangi. Catatan: Jika ingin memesan Grab dari bandara, Anda harus berjalan terlebih dahulu ke gerbang luar (sekitar 200m), karena ada kebijakan Grab dilarang beroperasi di dalam area bandara. Tarif dari bandara ke pusat kota sekitar Rp100.000.
Waktu Terbaik ke Banyuwangi
Musim kemarau antara bulan Juli – September adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Banyuwangi. Plus, musim kemarau di Banyuwangi tergolong nyaman karena udara tidak terlalu terik meskipun tanpa hujan, dikarenakan pengaruh musim dingin di Australia.
Rincian Anggaran Perjalanan
Akomodasi: Rp3.750.000
Hari 1: Rp1.250.000
Hari 2: Rp1.250.000
Hari 3: Rp1.250.000
Hari 4: –
Makanan: Rp735.000 (asumsi pesanan minimum)
Hari 1: Rp150.000
Hari 2: Rp75.000 + Rp100.000 + Rp150.000 = Rp325.000
Hari 3: Rp100.000 + Rp80.000 = Rp180.000
Hari 4: Rp80.000
Aktivitas: Rp1.206.000
Hari 1: –
Hari 2: Rp150.000 + Rp42.000 = Rp192.000
Hari 3: Rp1.000.000 + Rp14.000 = Rp1.014.000
Hari 4: –
Total pengeluaran untuk 2 orang (tidak termasuk transportasi dan pengeluaran pribadi lain) = Rp5.691.000
atau
Rp2.845.500 per orang.
Siap untuk melakukan petualangan tak terlupakan seumur hidup? Bookmark itinerary dari kami ini dan segera rencanakan liburan mendatang ke Banyuwangi!
Semua yang tercantum di atas merupakan data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan/update terbaru yang Anda ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaharui. Terima kasih!
Beritahu kami
| Semua yang tercantum di atas merupakan data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan/update terbaru yang Anda ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaharui. Terima kasih! Beritahu kami |
Travel Writer
English