English version: https://indonesia.tripcanvas.co/banyuwangi/unique-things-to-do/
Ditulis oleh Antonius Yudi
Cerita oleh Imron Ramadhan
Meskipun masih terletak di Pulau Jawa, mungkin banyak dari Anda yang belum pernah menginjakkan kaki di Banyuwangi. Padahal Anda mungkin sudah beberapa kali bolak-balik ke Surabaya, Malang ataupun Bromo. Masa belum pernah ke sini?
Kota di ujung timur Provinsi Jawa Timur ini merupakan ‘jembatan’ penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Bali. Dan karena kedekatan lokasi dengan Pulau Dewata, jangan heran kalau beberapa tradisi dan kesenian di Banyuwangi juga memiliki sedikit kemiripan dengan di Bali.
Tak hanya tradisinya, keindahan alam Banyuwangi pun layak disandingkan dengan Bali. Setidaknya ada tiga buah destinasi wisata di Banyuwangi yang namanya sudah mendunia. Makanya, sayang sekali kalau Anda yang orang Indonesia saja belum pernah berkunjung ke tempat yang dijuluki The Sunrise of Java ini.
Baca juga:
18 Tempat wisata alam di Bondowoso dengan pemandangan menggiurkan
44 Tempat wisata di Malang dan sekitarnya untuk liburan yang tak terlupakan
Dari pantai-pantai berpasir putih nan indah, pegunungan dengan kawah-kawah memukau, taman-taman nasional ala di Afrika, air terjun, sampai aneka tradisi luhur nenek moyang menjadi daya tarik yang membuat Banyuwangi pantas disejajarkan dengan “tetangganya”.
Ingin ke sana untuk pertama kalinya? Tenang, kami akan memberikan sedikit panduan agar Anda bisa mendapat pengalaman liburan dengan maksimal.
Cara ke Banyuwangi
Dengan Kereta Api
Dari Stasiun Gambir (GMR) Jakarta naik Kereta Api jurusan Surabaya Gubeng. Kereta Bangun Karta mulai dari Rp750.000 – Rp940.000 PP, Bima mulai dari Rp790.000 – Rp980.000 PP. Dari Stasiun Gubeng (SGU) Surabaya, naik lagi kereta api jurusan Stasiun Banyuwangi Baru (BW): Sri Tanjung mulai dari Rp198.000 PP atau Mutiara Timur mulai dari Rp200.000 PP. Informasi jadwal dan harga tiket kereta api bisa dicek di sini.
Dengan Pesawat:
– Garuda Indonesia, Citilink, dan NamAir menyediakan penerbangan langsung dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) menuju Bandara Blimbingsari (BWK) Banyuwangi dengan harga tiket mulai Rp1.707.000 PP (Citilink) dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 45 menit.
– Anda bisa juga transit di Bandara Juanda, Surabaya lalu melanjutkan dengan Wings Air atau Garuda Indonesia ke Bandara Blimbingsari. Harga tiketnya sekitar Rp685.000 PP
Atau
– Dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) ke Bandara Juanda (SUB) Surabaya naik Citilink, mulai dari Rp943.800 PP. Dari Bandara Juanda naik Bus Damri ke Terminal Bungurasih. Tarif Rp60.000 PP. Dari Terminal Bungurasih naik Bus jurusan Banyuwangi mulai dari Rp120.000 PP.
Dari Denpasar dapat menuju ke Banyuwangi lewat jalur darat, dengan menggunakan travel. Tarif berkisar mulai dari Rp180.000 untuk sekali jalan.
1. Tempat paling Instagrammable ala Lord of the Rings: Jawatan Benculuk
Pada tahun 1952, tempat ini sebetulnya bukan dibangun untuk tempat wisata, melainkan sebagai area resapan air dan penimbun kayu jati yang dikelola oleh Perhutani Banyuwangi.

Namun keberadaan pohon-pohon trembesi yang rindang dan menjulang tinggi menciptakan sebuah pemandangan nan eksotis sekaligus misterius, sehingga banyak orang yang datang ke sini untuk menikmati pesonanya.

Kalau Anda hobi hunting foto, maka saat yang paling tepat ialah di sore hari ketika sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah pepohonan sehingga tampak begitu magis, layaknya pemandangan hutan yang ada di film Lord of the Rings.

Tak heran jika di sore hari, kawasan ini kerap dikunjungi warga untuk bersantai menikmati udara segar, bersepeda, berolahraga, atau bahkan melakukan foto pre-wedding!

Selain menyuguhkan keindahan alam, kawasan wisata Jawatan juga menawarkan beberapa aktivitas lain seperti memancing dan arung jeram, tentu saja dengan biaya tambahan.

Jawatan Benculuk
Tiket Masuk: Gratis
Lokasi: Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini.
Jam Operasional: 07.30 – 18.00
Apakah Anda takk sabar ingin berwisata ke Raja Ampat di Papua, namun dana yang terkumpul untuk bisa berkunjung ke sana tak kunjung terkumpul?
Mengapa tidak cari alternatif lain yang lebih murah namun tak kalah cantiknya, yaitu Waduk Bajulmati yang terletak di perbatasan antara Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur.

Selain mampu menampung 10 juta meter kubik air, waduk yang baru dibuka pada bulan Juli 2016 ini memiliki panorama keindahan yang mirip dengan Raja Ampat yang ada di papua, dikarenakan adanya gundukan-gundukan menyerupai pulau-pulau kecil di area waduk.

Kalau ingin mendapat spot foto seperti di Wayag, Raja Ampat, pergilah ke area waduk setelah gazebo. Selain itu, pengunjung juga bisa berfoto di sepanjang jalan waduk yang tak kalah fotojenik.

Fasilitas pendukung di Waduk Bajulmati pun cukup beragam, mulai dari ATV, speed boat, sarana outbound sampai kafe.
Hmm… cukup menarik bukan?
Waduk Bajulmati
Tiket Masuk: Gratis, Kendaraan: Rp5.000/motor | Rp10.000/mobil
Lokasi: Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Koordinat di sini.
Jam Operasional: 08.00 – 16.00
3. Melintasi perkebunan dan pegunungan dengan kereta api: Lori Wisata Kalibaru
Menikmati keindahan alam tak hanya bisa dilakukan dengan bermobil atau berjalan kaki saja. Di Banyuwangi, Anda bisa melakukannya sambil naik kereta api atau lori wisata!
Lori wisata ini berangkat dari Stasiun Kalibaru menuju Stasiun Mrawan PP. Sepanjang perjalanan Anda akan dibawa melintasi perkebunan kopi di ketinggian 400 meter di Gunung Gumitir yang udaranya sejuk, dan juga berhenti sejenak di dalam terowongan kereta api yang gelap, di mana Anda bisa turun sejenak untuk berfoto-foto.


Satu lori memiliki kapasitas hingga 16 penumpang saja dengan harga per paket sekitar Rp1.200.000 saja atau kurang dari Rp100.000,- per orang. Waktu tempuh adalah sekitar 50 menit.

Tak cuma bisa menikmati keindahan panorama alam dari atas kereta, Anda pun bisa belajar tentang sejarah perkeretaapian. Untuk saat ini, kereta lori wisata hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu saja, namun jika ada yang memesan pada hari biasa tetap akan dilayani.

Lori Wisata Kalibaru
Harga Tiket: Rp1.200.000 untuk sewa kerata dengan kapasitas 12 orang
Lokasi: Stasiun Kalibaru, Jl. Raya Kalibaru, Banyuanyar, Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini.
Telepon: 0896 9992 0061
Waktu Operasional: Hanya di akhir pekan
4. Gardu pandang istimewa di ujung timur Jawa: Bukit Mondoleko Sragi
Terletak di ujung Pulau Jawa, di sinilah tempat untuk menjelajahi indahnya pesona lima buah gunung yang menghiasi ujung Timur Jawa: Gunung Raung, Suket, Kendil, Meranti, dan Merapi.


Untuk mencapai tempat ini, Anda harus berjalan sekitar 1,5km untuk mencapai gardu pandang ini. Tapi tidak perlu cemas karena pemandangan indah dan udara sejuk akan membuat perjalanan serasa nyaman.
Apalagi, dalam perjalanan ada “rest area” alias tempat selfie yang keren, seperti ladang bunga matahari, bunga aneka warna, dan kebun stroberi yang tidak boleh Anda lewatkan! Jadi walaupun jalannya menanjak, bisa jadi setelah sampai di gardu pandang, Anda malah bilang “lho, kok sudah sampai?”


Di dekat gardu pandang ini terdapat gua yang konon adalah peninggalan Jepang. Sayangnya, Anda hanya bisa menjelajahi mulut gua karena bagian dalamnya ditutup untuk umum.
Bukit Mondoleko Sragi
Tiket Masuk: Gratis
Lokasi: Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi 68463. Koordinat di sini (SMP Kosgoro Sragi). Tempat parkirnya berada di sekitar lapangan bola di seberang SMP Kosgoro.
Jam Operasional: 07.00 – 16.00
5. Tempat kekinian untuk mengintip Pulau Dewata: Puncak Asmoro
Sekitar 13 km saja dari Kota Banyuwangi, tersedia tempat yang mempesona untuk mengintip keindahan Selat Bali, yang berada di antara Pulau Jawa dan Pulau Bali, serta kesibukan kapal-kapal yang menyeberanginya, dan tentu saja Pulau Bali itu sendiri.

Dan dari tempat yang berada di ketinggian 640 meter dari permukaan laut ini, gagahnya Gunung Meranti, Merapi, dan Raung juga terlihat jelas lho!
Apalagi, Puncak Asmoro sudah sengaja disulap agar menjadi tempat wisata yang kekinian. Di sini ada gardu pandang, dermaga kecil, spot berbentuk bintang, dan dermaga kecil yang unik. Semuanya tempat selfie jempolan yang sulit dicari tandingannya.


Untuk sedikit tantangan, kunjungilah tempat ini di pagi hari. Selain lebih sepi, keindahan matahari terbit dari arah Pulau Bali tentunya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Oh iya, berminat singgah ke kebun bunga matahari di perjalanan? Sudah pasti dong.

Puncak Asmoro
Tiket Masuk: Rp2.000 per orang
Lokasi: Dusun Kacangan Asri, Desa Gombeng, Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi 68455. Koordinat di sini
6. Kopi, kurcaci, dan kamu: Rumah Kurcaci Glenmore
Rumah Kurcaci Glenmore sebenarnya berada di dalam café yang super kekinian bernama Glen Café, atau Glen Futsal Coffee & Resto.
Tapi pamor dari Rumah Kurcaci yang terletak di bagian belakang dari café ini memang sudah menyalip cafénya! Tentu saja bukan tanpa alasan.
Empat bangunan rumah kurcaci berwarna-warni dengan motif unik yang cerah, ditambah taman dengan bebatuan yang tertata rapi, kolam, dan tempat bermain anaknya semua layak menyandang predikat spot selfie nomor wahid!



Dan rumah-rumah kurcaci ini bisa dijelajahi lho. Di dalamnya berisi tempat bersantap dengan pernak-pernik yang tidak kalah hebohnya.

Tidak heran kalau semua kalangan, muda-mudi, keluarga, ataupun orang tua menjadi jatuh cinta karena bisa eksis sepuasnya. Justru akan mengherankan kalau datang ke sini tanpa membawa kamera!

Jangan lupa kalau sebenarnya tempat ini adalah café. Mencari rekomendasi? Sudah pasti kopi, sesuai namanya. Serta berbagai hidangan coklatnya, seperti choco lava cake yang juga bisa membuat Anda jatuh cinta.
Rumah Kurcaci Glenmore
Tiket Masuk: Gratis (jika Anda berkunjung ke Glen Coffee and Resto)
Lokasi: Jalan Untung Suropati No. 44, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi 68466. Koordinat di sini
Jam Operasional: 16.00 – 22.00 (Senin-Sabtu) | 14.00 – 22.00 (Minggu)
7. Bangun pagi disambut pemandangan gunung berapi yang memukau: Ijen Resort & Villas
Berencana liburan ke Banyuwangi tapi bingung mau menginap di mana? Kalau boleh kami sarankan, menginaplah di resort yang satu ini.

Alasannya cuma satu, hampir setiap kamar yang ada di resort ini menawarkan pemandangan langsung ke arah taman yang asri, hamparan persawahan nan hijau, hutan rimba, dan tentunya Gunung Ijen!

Bahkan bukan cuma dari balkon kamar saja semua pemandangan itu bisa Anda nikmati. Dari arah restoran, sampai kolam renang pun Anda bakal dimanjakan dengan panorama yang benar-benar priceless sejauh mata memandang. Bayangkanlah bersantai di pinggir kolam renang, sambil membaca buku dan ditemani minuman segar dengan latar menakjubkan seperti ini.

Tak perlu khawatir ketenangan Anda akan terganggu, karena resort ini terletak di ketinggian 643 meter di atas permukaan laut, dan jarak rumah terdekat adalah 700 meter.

Kalau bosan menghabiskan waktu di resort saja (rasanya sih tak mungkin), Anda bisa meminta staf resort untuk mengatur aktivitas seperti mengeksplorasi desa-desa sekitar, menyusuri sawah, atau berkunjung ke perkebunan kopi di Kaliklatak menggunakan jip.

Ijen Resort & Villas
Harga mulai dari Rp1.720.000 per malam (Deluxe Double or Twin Room, termasuk sarapan)
Lokasi: Desa Randu Agung, Licin, Banyuwangi. Koordinat di sini.
Telepon: (0361) 289 046
E-mail: [email protected]
Website
Pesan sekarang di Traveloka 8. Restoran dengan panorama seperti di Ubud: Pondok Indah Banyuwangi
Anda mungkin tak tahu kalau Banyuwangi menyimpan keindahan panorama sawah yang tak kalah indah dibandingkan dengan yang ada di Ubud, Bali. Dan asyiknya, keindahan tersebut bisa Anda nikmati sambil menikmati sajian lezat di restoran Pondok Indah Banyuwangi.

Sang pemilik sengaja mendirikan tempat yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota ini dengan tujuan agar para pengunjung dapat menghilangkan kepenatan di kota sembari menyantap makanan khas Banyuwangi.

Lokasinya memang agak tersembunyi, menanjak searah jalur menuju Ijen. Areal parkir sengaja dibuat jauh dari lokasi, agar pengunjung bisa bersantap dengan tenang dan bebas polusi.
Restoran keluarga ini menyuguhkan beberapa pondok kayu yang bisa Anda pilih. Yang paling unik adalah pondok yang berada di lereng berhadapan langsung dengan hamparan sawah berlatar Gunung Ijen. Selain itu ada pula meja-meja di area outdoor yang tak kalah memikatnya.

Menu yang wajib dicoba adalah aneka olahan belut khas Banyuwangi, seperti Pepes Oling, Oling Pedas, dan Tongseng Oling. Pokoknya Unagi di restoran Jepang lewat deh! Tak suka belut? Tenang, ada Nasi Bakar Pedho dan Ayam Bakar Kampung yang juga menggiurkan. Sedangkan minuman andalan di sini adalah Green Diamond Lime yang terbuat dari lime serta timun jepang. Kebayang kan segarnya?

9. Mengintip tradisi asli Masyarakat Banyuwangi: Desa Wisata Osing Kemiren
Kalau ingin berkenalan lebih jauh dengan masyarakat asli Banyuwangi, yaitu Suku Osing dan tradisi budayanya, maka Anda wajib singgah ke desa wisata yang satu ini.

Masyarakat yang mendiami desa yang berjarak 15 menit dari pusat kota ini memang masih menjaga tradisi luhur nenek moyang mereka dari jaman Kerajaan Majapahit. Konon, nama Kemiren diberikan karena wilayah ini dulunya adalah hutan yang terdapat banyak pohon kemiri dan duren.

Rumah-rumah kuno khas Suku Osing berusia ratusan tahun bisa Anda temukan di sini. Ada satu rumah berukuran besar yang biasa digunakan sebagai tempat pertunjukan kesenian, seperti Tari Gandrung, Angklung Paglak, Barong Kemiren, Othek, dan lain sebagainya sambil menikmati suguhan makanan dan kue-kue tradisional Banyuwangi.

Bukan itu saja, desa ini juga kerap mengadakan parade dan festival yang unik setiap tahunnya. Salah satunya adalah Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang selalu dipadati ribuan penonton. Ketika festival ini berlangsung, pengunjung bisa menikmati sepuluh ribu cangkir kopi yang tersedia di sepanjang jalan dan depan rumah warga.


Pulang dari sini, jangan lupa membawa buah tangan berupa kopi Desa Kemiren atau batik asli Banyuwangi.

Desa Wisata Osing Kemiren
Tiket Masuk: Rp5.000
Lokasi: Desa kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini.
Jam Operasional: 07.00 – 17.00
Telepon: 0857 4911 1502
10. Memacu adrenalin dan menaklukkan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur: Gunung Raung
Bosan dengan liburan yang begitu-begitu saja? Bagaimana kalau kali ini melakukan sesuatu yang jauh lebih menantang, yaitu mendaki Gunung Raung!

Secara administratif, Gunung Raung masuk dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Berbeda dengan gunung api lain, kawah Gunung Raung sangatlah unik karena berbentuk elips dengan kedalaman 500 meter.

Ada empat titik puncak yang bisa coba Anda taklukkan, antara lain Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi (karena terdapat pilar-pilar batu menjulang), dan yang tertinggi adalah Puncak Sejati (3.344 m).

Kawah Gunung Raung juga merupakan kaldera kering terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora. Namun untuk bisa menikmati keunikan dan keindahan dari puncak tersebut bukan perkara mudah, karena medan yang harus dilalui amat sangat sulit dengan jalur yang paling ekstrem di Pulau Jawa. Jadi tidak disarankan untuk Anda yang tergolong pemula.

Meskipun demikian, semua usaha, tenaga dan keringat akan terbayar lunas begitu Anda mencapai puncak dan melihat alangkah spektakulernya pemandangan dari atas sana. Bagaimana, apakah Anda tertantang?

11. Gunung Berapi dengan Api Biru: Kawah Ijen, Jawa Timur
Pernahkah Anda melihat air sebiru ini?

Meski Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi, namun Gunung Ijen adalah salah satu yang memiliki pemandangan paling menakjubkan.
Di puncak gunung setinggi 2.443 meter di atas permukaan laut tersebut terdapat danau kaldera dengan kandungan air sangat asam terbesar di dunia, Kawah Ijen. Danau besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang tentu sangat memesona untuk dilihat.

Saat terbaik mengunjungi Kawah Ijen adalah di pagi hari untuk menyaksikan matahari terbit. Anda pun bisa melihat para penambang belerang yang bekerja secara tradisional dengan peralatan sederhana.

Untuk menuju Kawah Ijen, Anda harus menyusuri jalan setapak menyusuri tebing kaldera. Jangan lupa membawa penutup hidup karena kadang asap belerang tertiup angin melewati jalur tersebut. Anda juga dapat mengelilingi kaldera di kawasan ini yang memakan waktu mencapai 8 hingga 10 jam berjalan kaki.
Jika ingin memuaskan hasrat bertualang, Anda dapat berangkat dari malam hari dengan ditemani pemandu. Dan begitu mencapai kawah, nikmatilah fenomena alami berupa api biru.


Kawah Ijen
Tiket Masuk: Rp150.000 per orang
Lokasi: Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi
Cara ke Sana: Kawah Ijen bisa dicapai dari Banyuwangi atau Bondowoso untuk rute yang lebih mulus. Dari Bondowoso, lalu menuju Wonosari, lalu ke Sempol dan akhirnya ke Patulding. Dari Patulding Anda tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 2 kilometer menuju Kawah Ijen. Koordinat di sini.
12. Serunya menyusuri hutan mangrove terbesar di Pulau Jawa naik gondang-gandung: Mangrove Bedul Ecotourism
Banyuwangi menyimpan banyak sekali pesona alam yang tiada duanya, salah satunya adalah wisata mangrove yang berada di bagian selatan, tepatnya Segara Anakan, antara Pantai Grajagan dan Alas Purwo ini.

Hanya sekitar 5 menit berjalan kaki dari pintu masuk Bedul menuju kawasan dermaga, Anda akan langsung disambut oleh hijaunya hamparan hutan bakau yang ada di kawasan wisata alam ini.

Agar bisa menikmati pesona hutan bakau ini dengan maksimal, kami sarankan Anda naik Gondang-gandung alias perahu tradisional agar biasa menyusuri perairan Segara Anakan sepanjang 18,8 km dengan biaya Rp200.000,-/perahu (kapasitas 10-15 orang). Namun jika ingin pengalaman yang berbeda, cobalah mengarungi perairan ini dengan kano saat air mulai pasang. Cukup membayar Rp50.000,- saja untuk 2 jam.
FYI, kawasan mangrove di sini merupakan yang terbesar di Pulau Jawa dengan luas 2.300 hektar! Tak hanya sebagai lokasi wisata dan bertualang, Anda juga bisa belajar tentang 27 jenis mangrove yang ada di sini!

Nama Bedul sendiri diambil dari nama ikan menyerupai ikan gabus. Kalau penasaran, di kawasan ini Anda dapat mencicipi ikan tersebut yang disajikan di dalam bungkusan daun jati dan dinikmati bersama oseng kerang hasil tangkapan warga setempat.
Pantai-pantai yang tak kalah dengan di Bali
Pantai memang sering jadi tempat wisata favorit bagi kebanyakan orang untuk liburan. Lokasi Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa menyimpan banyak sekali pantai-pantai dengan keindahan yang begitu memesona tak kalah dengan pantai-pantai yang terdapat di Pulau Dewata. Ini hanyalah sebagian kecil di antaranya.
13. Liburan di tengah alam sambil melepas tukik ke lautan: Pantai Sukamade
Alangkah baiknya jika liburan tak hanya sekadar diisi dengan kegiatan hura-hura saja. Cobalah sesekali berlibur sambil melakukan kegiatan yang turut melestarikan alam, salah satunya adalah dengan melepaskan tukik atau bayi penyu ke laut lepas.
Terletak di kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang kaya akan flora dan fauna, selain bisa menikmati keindahan alamnya, Pantai Sukamade juga terkenal sebagai habitat penyu-penyu raksasa dan langka bertelur.

Jika tertarik ingin melihat peristiwa langka ini, Anda bisa mengikuti tur dengan pemandu yang tersedia di lokasi. Tak hanya itu, Anda pun bisa melakukan pelepasan tukik ke laut cukup dengan membayar sekitar Rp50.000,-/grup kepada UPKP (Unit Pengelola Konservasi Penyu).

PS: Penyu biasanya bertelur pada malam hari (antara 19.30 – 24.00), jadi Anda bisa menginap di penginapan atau wisma yang tersedia di Desa Sukamade yang berjarak sekitar 4-5 KM dari pantai atau di sekitar Pantai Sukamade.
Pantai Sukamade
Tiket masuk: Rp.27.500 per orang
Lokasi: Jl. Sukamade No.99, Dusun Sukamade, Sarongan, Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini.
Jam Operasional: 07.00 – 17.00
14. Surga para peselancar dunia: Pantai Plengkung (G-Land)
Inilah pantai di Banyuwangi yang popularitasnya sudah mendunia. Tak heran, karena pantai berpasir putih yang terletak di Taman Nasional Alas Purwo ini diakui sebagai spot surfing terbaik di Asia Tenggara dan ombaknya termasuk salah satu dari 7 ombak terbaik di dunia!

Kalau ingin berselancar, waktu terbaik mengunjungi pantai yang juga dijuluki dengan naman G-Land ini adalah antara bulan Juli-September, karena tinggi ombak bisa mencapai 6-8 meter.

Namun kalau Anda bukan pecinta surfing, masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan di sini, antara lain menikmati sunset yang spektakuler, bersepeda menyusuri kawasan taman nasional, snorkeling, memancing, atau sekadar berjemur sambil melihat para peselancar beraksi.

Bahkan, kalau mau Anda juga bisa melatih kemampuan yoga Anda dengan berlatih yoga di tepi pantai bersama seorang instruktur asal Australia!
Pantai Plengkung (G-Land)
Tiket Masuk: Rp10.000 per orang | Sewa jeep, Rp200.000
Lokasi: Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Koordinat di sini.
Cara ke Sana: Dari Pos Pancur (Taman Nasional Alas Purwo), Anda dapat menuju ke Pantai Plengkung dengan menggunakan tiga opsi: berjalan kaki selama dua jam, menyewa jeep atau motor trail milik pengelola Taman Nasional Alas Purwo.
15. Air laut yang jernih dan air terjun di tepi pantai: Pantai Teluk Hijau
Nama Teluk Hijau diberikan karena jika dilihat dari kejauhan, warna air laut di kawasan ini nampak jernih kehijauan akibat tanaman alga yang tumbuh di dasarnya.

Tempat ini baru mulai popular pada pertengahan tahun 2015, sehingga bisa dikategorikan sebagai pantai perawan. Ditambah lagi dengan rutenya yang terjal dan berbatu, membuat tak terlalu banyak pengunjung ke sini sehingga kondisi pantai ini masih sangat alami.

Ombak di pantai ini tergolong cukup aman untuk berenang atau snorkeling. Selain itu, di kawasan ini juga memiliki atraksi alam lain berupa sebuah air terjun di tepi pantai.


Pantai Teluk Hijau
Lokasi: Taman Nasional Meru Betiri, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini.
Cara ke Sana: Jaraknya dari kota Banyuwangi sekitar 90 kilometer yang dapat ditempuh selama kurang lebih dua jam perjalanan. Dari Pos Rajegwesi, perjalanan dilanjutkan dengan trekking berjalan kaki melewati tebing, lembah dan muara sungai sekitar 2 km untuk menuju pantai (pakai alas kaki yang nyaman, ya!). Opsi lain adalah lewat laut melalui jalur Pantai Rajagwesi dengan menyewa perahu. Ongkos PP sekitar Rp35.000 selama 15 menit.
Telepon: 0812 3893 6042
Jam Operasional: 07.00 – 16.30
Website 16. Mendengarkan ‘nyanyian’ angin dan melihat burung langka: Pulau Tabuhan
Pulau mungil ini menawarkan keindahan alam yang begitu memesona dengan hamparan pasir putih dan air bening dengan gradasi nan indah di sepanjang pantainya. Dinamakan Pulau Tabuhan, karena angin yang berhembus di sini sayup-sayup terdengar seperti tetabuhan musik. Bikin penasaran, kan?

Karena anginnya juga, pulau ini dikenal sebagai destinasi favorit para penggemar aktivitas kite-boarding (selancar layang) atau windsurfing (selancar angin). Bahkan tempat ini pernah jadi lokasi event kitesurfing bertaraf internasional!

Tak hanya bisa dinikmati dengan windsurfing, kawasan Pulau Tabuhan yang dikaruniai terumbu karang dan ikan berwarna-warni juga jadi tempat yang ideal untuk snorkeling. Malas basah-basahan? Anda pun bisa melakukan aktivitas birdwatching dan menyaksikan burung-burung langka, seperti Burung Maleo dan Enggang Gading yang dilindungi, atau menikmati keindahan pantai dari ayunan ala Gili Trawangan.

Dan keunikan lain yang membuat Pulau Tabuhan wajib masuk daftar kunjungan adalah di sini Anda tak hanya bisa melihat sunset yang cantik, namun juga sunrise yang memukau!

Pulau Tabuhan
Lokasi: Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini.
Cara ke Sana: Dari pusat Banyuwangi, menuju ke arah utara dengan tujuan Desa bangsring. Dari Desa Bangsring, Anda bisa menyewa kapal nelayan untuk menyeberang ke Pulau Tabuhan dengan waktu sekitar 30 menit dengan ongkos sekitar Rp500.000/kapal (maksimal 10 orang).
17. Taman rekreasi untuk seluruh anggota keluarga: Waduk Sidodadi Glenmore
Awalnya, Waduk Sidodadi tidak ditujukan sebagai tempat wisata, melainkan sebagai sarana pengairan perkebunan tebu milik PTPN XIII. Namun karena pemandangannya yang asri, akhirnya manajemen memutuskan menjadikan waduk ini sebagai tempat wisata.

Tak hanya bisa menikmati panorama waduk dan pegunungan yang menyejukkan mata, Anda dan keluarga juga bisa melakukan berbagai aktivitas outdoor seru, antara lain mengendarai ATV, mengayuh bebek air, flying fox, mini trail, dan go cart dengan membayar antara Rp3.000,- sampai Rp25.000,- saja.

Selain itu, pengunjung juga bisa mengenal alam lebih dekat dengan berkunjung ke taman bunga yang berwarna-warni, atau ke kebun buah naga dan kakao.

Tak terlalu berminat melakukan aktivitas fisik? Tenang, Anda juga bisa bersantai di area camping ground, kolam pemancingan, kolam renang atau penginapan yang tersedia di tempat wisata yang bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga ini.
Waduk Sidodadi Glenmore
Lokasi: Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini.
Tiket Masuk: Rp5.000,- (mobil) | Rp20.000,- (Bus)
18. Menikmati keindahan dan kesejukan air terjun tertinggi di Banyuwangi: Air Terjun Lider
Dengan tinggi sekitar 60 meter, air terjun yang berada di kawasan hutan lindung ini tampak sangat dramatis, karena berada di antara rindangnya pepohonan dengan akar-akar yang menjuntai di sekelilingnya. Sedangkan di bawahnya terdapat kolam jernih yang amat mengundang.

Lokasinya yang berada pada 1.300 meter di atas permukaan laut serta sumber air dari mata air pegunungan juga menjadikan air terjun ini sangat tenang dan sejuk. Cocok untuk Anda yang ingin melepaskan diri dari hiruk-pikuk kota.

Terletak di lereng timur Gunung Raung, atau 45 km dari Kota Banyuwangi, air terjun ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Namun Anda masih harus berjalan kaki menempuh medan yang cukup sulit.
Tapi setibanya di sana, pesona keindahannya begitu membius dan membuat lelah sirna seketika. Apalagi saat pagi hari ketika sinar matahari terbias oleh butiran-butiran air yang memercik. Spektakuler!
Air Terjun Lider
Lokasi: Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi
Cara ke Sana: Dari terminal bus Genteng Banyuwangi, gunakan angkutan umum menuju Kecamatan Sempu (15 km). Lalu lanjutkan menuju Desa Songgon (10 km) menggunakan ojek atau berjalan kaki sambil menikmati perkebunan cengkeh di sekitarnya. Setibanya di Dukuh Lider, lanjutkan perjalanan 3 km di mana terdapat jalan masuk ke air terjun. Anda bisa tinggalkan kendaraan di sebuah pos, lalu lanjut berjalan kaki menuju air terjun sejauh 1 km. Koordinat di sini.
19. Hutan pinus “zaman Singosari” yang kekinian: Hutan Pinus Songgon
Bagaimana kehidupan di masa Raja Ken Arok? Berkuda, memanah, dan berkemah di tengah padang belantara? Datanglah ke Hutan Pinus Songgon untuk “menjajal” semuanya.
Hutan pinus seluas 12 hektar di kaki Gunung Raung ini memang menyediakan wahana berkuda dan memanah yang akan membawa Anda kembali ke masa lalu. Wahana panahan di sini benar-benar membuat ketagihan lho.


Tapi di “Kerajaan Singosari” ini, Anda juga dapat ber-selfie bersama aneka payung dan balon berwarna-warni, ayunan, dan hammock. Untuk apa? Sudah pasti agar pengunjungnya bisa semakin eksis dong.

Ada juga tantangan yang tidak ada di Singosari tapi wajib dicoba, yaitu rafting d Kali Badeng. Jeramnya benar-benar sexy, apalagi dikelilingi pemandangan alam nan asri.
Ada tiga pilihan paket rafting bagi Anda, extreme 3 adalah paket termudah dengan waktu sekitar 1 – 1,5 jam, sedangkan extreme 1 adalah paket paling komplit hingga 4 – 6 jam. Pilih yang mana? Sebelum memilih, konon katanya rafting di sini, 1 jam serasa seperti 5 menit lho.

Kalau memiliki waktu luang, cobalah bermalam di penginapan “Omah Semut”nya. Penginapan ini memang berbentuk unik (meskipun tidak seperti rumah semut ya?). Harganya dibanderol Rp150.000 per malam termasuk sarapan. Tapi sensasi menginapnya tentu saja lain dari yang lain.

Hutan Pinus Songgon
Tiket Masuk: Rp5.000 per orang | Rafting, Rp40.000,- – Rp100,000,-
Lokasi: Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbulu, Kabupaten Banyuwangi 68463. Koordinat di sini
Telepon: 0823 1709 4857
Jam Operasional: 07.00 – 20.00
Cek Harga Omah Semut di Traveloka 20. Mau foto-foto dulu atau makan-makan dulu?: Samudra Selfie dan Resto
Selain bersantap sambil menikmati indahnya pemandangan samudra,, restoran ini memang literally “samudra”-nya tempat selfie yang dijamin membuat Anda “naik kelas” di instagram.
Tambak yang telah disulap menjadi tempat wisata ini memiliki dua area, yaitu restoran yang berada di sisi kolam berhawa sejuk, dan tentu saja “samudra selfie” itu sendiri.


Sudah tentu spot foto di “samudra” ini tidak aka nada habisnya. Jembatan warna-warni, ayunan, donat raksasa, aneka gambar tiga dimensi, gembok cinta, sarang burung raksasa, kursi unik, dan masih banyak lagi.


Dan jangan sampai perut keroncongan membuat Anda menjadi mati gaya! Hidangan di restonya juga dijamin membuat lidah bergoyang.
Menu yang recommended? Cobalah Ikan Bakar Blimbingsari atau Nasi Tempong. Keduanya adalah makanan khas Banyuwangi yang sulit dicari di tempat lain, apalagi mencari tandingannya!
21. Copenhagen mini ala Banyuwangi: Jembatan Selfie Kalilo
Kota Copenhagen di Denmark terkenal karena adanya kanal yang diapit bangunan ala Eropa nyentrik aneka warna. Tapi tahukah Anda kalau di Banyuwangi Anda juga dapat menikmati indahnya “kanal yang diapit bangunan nyentrik aneka warna?”
Daerah Sungai Kalilo ini meemang menjadi kisah sukses menyulap daerah kumuh di pinggir sungai menjadi tempat selfie kelas atas.

Sungai ini kini telah bersih dan berhiaskan rumah-rumah aneka warna di kiri dan kanannya. Ada juga aneka pernahk-pernik tulisan yang menghiasi jembatan yang melintasinya.

Di malam hari pun, Anda tetap bisa asyik berselfie kian kemari. Cahaya lampu jalannya tetap bisa memberi latar selfie yang keren punya!

Memang karena sungainya relatif kecil, tidak ada yacht yang mangkal di sini. Tapi sambil menabung, mengapa tidak menyambangi “Copenhagen mini” ini terlebih dahulu?
Jembatan Selfie Kalilo
Tiket Masuk: Gratis | Rp2.000 (parkir)
Lokasi: Jalan Kalilo, Dusun Singonegaran, Kelurahan Pangantingan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi 68415. Koordinat di sini
22. Pemandian alami yang kaya pesona: Umbul Bening Waterpark
Ada empat kolam renang, termasuk kolam renang anak yang keren di Umbul Bening yang airnya 100% berasal dari alam sehingga benar-benar menyegarkan
Kalau mau berbasah-basahan yang lebih seru, jelajahi papan seluncurannya atau sekadar “mengendarai” ban raksasa yang disediakan gratis di sini.
Di sini Anda juga bisa meregangkan otot sambil bermain sepeda air, atau ber-selfie dengan latar aneka spot unik. Tempat selfie yang sudah menjadi favorit adalah kursi cinta, berlatar bunga yang disusun berbentuk hati, juga rumah segitiga. Ada banyak rumah yang memang berbentuk segitiga dengan aneka warna cerah. Yang pasti, rugi kalau tidak selfie paling tidak di depan salah satu dari rumah ini.



Jadi tanpa perlu berbasah-basahan pun, Anda bisa menikmati serunya bermain di sini.
Umbul Bening Waterpark
Tiket Masuk: Rp 15.000 per orang
Lokasi: Dusun Salamrejo, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi 68466. Koordinat di sini
Jam Operasional: 08-00 – 16.00
23. Meneropong satwa liar di alam bebas: Savana Sadengan
Ternyata Banyuwangi memiliki padang rumput luas bak di tanah Afrika, lengkap dengan segala isinya. Apa saja? Kumpulan banteng, rusa, kijang, ajag, babi hutan, elang Jawa, hingga macan tutul!

Semua pesona itu dapat dinikmati dari pos pengamatan berlantai tiga. Dan bawalah teropong agar bisa lebih puas memantau kehidupan binatang-binatang ini ya.

Dan kalau Anda mau lebih “kepo” lagi, cobalah jelajahi padang rumput seluas 80 hektar ini dengan menyewa mobil jeep milik Perhutani. Serasa benar-benar sedang bersafari di Afrika deh pokoknya!

Savana Sadengan
Lokasi: Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi 68484. Koordinat di sini
24. Berbasah-basahan di ”jari” Gunung Raung: Air Terjun Telunjuk Raung
Bentuk air terjun yang lurus ini memberi kesan menyerupai jari telunjuk, dan karena berada di kaki Gunung Raung, maka didapatlah nama Air Terjun Telunjuk Raung.

Sepanjang perjalanan menuju air terjun ini, Anda akan ditemani hijaunya hutan alami, hamparan sawah luas, dan kicauan burung di udara, sehingga tidak akan terasa melelahkan.

Dan sesampai di tujuan, silakan mengagumi keindahan air terjun ini sambil bermain bersama segar dan dinginnya air terjun ini.

Airnya setinggi lutut sampai pinggang orang dewasa dan dasar kolamnya dipenuhi batu kerikil dan pasir lembut. Tapi terkadang arusnya terasa cukup deras, jadi jangan lupa untuk selalu waspada ya.

Air Terjun Telunjuk Raung
Tiket Masuk: Rp5.000 per orang
Lokasi: Dusun Sumberasih, Kelurahan Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi 68463. Koordinat di sini
Jam Operasional: 07.00 – 18.00 (setelah jam 18.00 tidak ada petugas keamanan)
25. Air terjun dan “Tampaksiring” di tengah sawah?: Air Terjun Kembar Arum
Memang sekat batuan di bawah kolam air terjun ini membentuk pancuran-pancuran kecil yang akan mengingatkan Anda pada Pemandian Tirta Empul di Tampaksiring.
Walaupun tidak terlalu besar, tapi ada banyak daya pikat yang dimiliki oleh air terjun ini lho. Tanaman merambat yang memenuhi lereng air terjun , ditambah bebatuan yang membelah air terjun ini menjadi tujuh atau delapan aliran, serta hamparan perkebunan hijau di sekitarnya dijamin menjadi obat stress yang ampuh.


Ditambah lagi kesegaran air alami dari Gunung Raung yang sudah menjadi jaminan. Pilihlah antara bermain air di bawah air terjun yang terletak di atas pancuran atau di bawah “pancuran”nya. Err,, bagaimana kalau semuanya?

Masih ada lagi, wajib hukumnya untuk berfoto di atas batuan yang menjadi sekatnya.
Air Terjun Kembar Arum
Tiket Masuk: Gratis | Rp5.000 (parkir mobil)
Lokasi: Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Koordinat di sini
26. “Prajurit” terakota versi Banyuwangi: Taman Gandrung Terakota
Tahu situs prajurit terakota yang ada di Negara Tiongkok? Banyuwangi juga punya yang mirip-mirip lho! Di taman ini ada ratusan “penari latar” senantiasa siap siaga untuk menari bersama Anda kapanpun Anda mau.
“Penari latar” di sini berupa patung tembikar yang tampak sedang menari. Tari Gandrung itu sendiri adalah tarian tradisional masyarakat untuk bersyukur atas hasil panen yang baik.

Jadi, siapkan kamera Anda untuk bergaya bersama para penari ini sambil mengikuti gerakan tarian mereka. Lumayan, hitung-hitung belajar menari gratis kan?


Pengelola tempat ini berencana untuk mengadakan pentas seni Tari Gandrung di amfiteater ini secara rutin. Tentu saja dengan penari yang asli!

Taman ini juga dikelilingi sawah penduduk yang hijau, serta dari kejauhan tampak Gunung Ijen yang megah turut menyapa Anda di sini. Kalau pesona alam seperti ini tidak ada di objek wisata “terakota” asli di Tiongkok sana lho.

Taman Gandrung Terakota
Tiket masuk: Rp.10.000 per orang
Lokasi: Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi 68454. Koordinat di sini
Jam Operasional: 08.00 – 19.00 (Senin- Kamis) | 08.00 – 22.00 (Jumat – Minggu)
27. Terdampar di pedalaman bersama penduduk primitif: Kampoeng Primitif Purwodadi
Anda pernah menonton film atau membayangkan diri sendiri terdampar di daerah asing, di pedalaman, lalu tiba-tiba bertemu penduduk asli yang masih primitif?
Kini tidak perlu berandai-andai lagi, dan hilangkan segala pikiran “horror” yang ada, dan rasakan sendiri di tempat ini.
Kampoeng ini memang memiliki sejuta keunikan. Lihatlah “penduduk”nya: pakaian, riasan wajah, senjata, sampai tempat tinggal dan cara hidupnya. Pakaian “penduduk” di sini memang menyerupai suku-suku pedalaman dengan berbagai aksesorisnya yang nyentrik. Dan mereka tinggal di rumah-rumah kayu beratap jerami, menjerang air dengan kayu bakar, serta menangkap ikan dengan tombak.


Tentu saja, mereka bukan orang primitif asli dan tidak benar-benar tinggal di sini. Tentu saja mereka semua “jinak” kok, bahkan ramah dan murah senyum serta sangat senang untuk diajak ber-selfie bersama.


Kampoeng Primitif Purwodadi
Tiket Masuk: Rp5.000 per orang | Rp2.000 (parkir sepeda motor) | Rp5.000 (parkir mobil)
Lokasi: Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi 68486. Koordinat di sini
Jam Operasional: 07.00 – 17.00
28. Bukan Infinity pool biasa: Green Gumuk Candi
Yang menjadi “menu” utama dari tempat ini memang adalah kolam melengkung lengkap dengan air mancur dan pemandangan yang super. Berkat letaknya yang berada di ketinggian, selain segarnya air kolam, mata Anda juga akan dimanjakan oleh hijaunya bentang alam Banyuwangi. Jika cuaca cerah, Gunung Raung yang berdiri anggun di kejauhan juga dapat tampak jelas.

Setelah infinity pool, menu lainnya yang tidak kalah seru adalah rumah pohon multifungsi. Bagian atasnya untuk selfie, bawahnya untuk nongkrong. Ada juga platform-platform dari kayu berbagai bentuk yang unik dan kekinian.

Satu lagi, wahana sepeda terbangnya jangan sampai ketinggalan.

Untuk mencapai Green Gumuk Candi, Anda perlu mendaki sekitar 15 menit. Eits, tidak perlu takut lelah atau kepanasan kok, karena naungan aneka pohon rindang akan setia menemani perjalanan Anda.


Baiklah, hitung-hitung pemanasan deh.
Green Gumuk Candi
Tiket Masuk: Rp5.000 per orang | Rp2.000 (parkir sepeda motor) | Rp5.000 (parkir mobil)
Lokasi: Desa Gumuk Candi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi 68463. Koordinat di sini
Jam Operasional: 08.00 – 17.00
Special mention: Ekspedisi menjelajahi “Little Afrika”: Taman Nasional Baluran
Berkunjung ke taman nasional ini, Anda seolah dibawa pergi ke benua Afrika, karena di sini terdapat padang savanna terluas di Pulau Jawa dengan spesies hewan dan tumbuhan yang beragam.

Jangan terkejut jika menyaksikan pemandangan kawanan rusa yang berlarian bebas, merak yang menyibakkan ekor dengan anggun, gerombolan banteng, belasan elang yang terbang mencari buruan, sampai sekumpulan monyet bergelantungan di pohon, kancil, bangau, dan banyak lagi. Pokoknya, suasananya benar-benar seperti sedang safari di Afrika!

Jika Anda gemar fotografi, maka bersiaplah dibuat sibuk di sini. Dari dini hari Anda dapat menyaksikan matahari terbit di sela-sela kabut nan dramatis.

Anda pun bisa berkemah kawasan taman nasional, karena pihak pengelola telah menyediakan camping ground juga wisma yang dilengkapi dengan kamar mandi dan instalasi air yang memadai dengan harga terjangkau.

Tapi ingat, kalau berkunjung ke sini jangan sampai mengganggu, merusak, atau berburu flora dan fauna ya!
Taman Nasional Baluran
Tiket Masuk: Rp15.000 (Hari Biasa) | Rp17.500 (Akhir pekan dan libur nasional)
Lokasi: Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi, Desa Wonorejo, Kec. Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Koordinat di sini.
Telepon: 0823 3221 3114 | (0333) 461 936
Jam Operasional: 07.30 – 16.00 (Minggu – Jumat)
Dari tempat wisata, tempat menginap, sampai tempat makan paling keren di Banyuwangi sudah kami ulas di atas. Tentu tak ada alasan lagi untuk tidak menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi favorit liburan Anda dan keluarga.
Apakah masih ada tempat-tempat menarik di Banyuwangi yang belum kami cantumkan di atas? Kami tunggu masukan Anda!
Semua yang tercantum di atas merupakan data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan/update terbaru yang Anda ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaharui. Terima kasih!
Beritahu kami
Semua yang tercantum di atas merupakan data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan/update terbaru yang Anda ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaharui. Terima kasih! Beritahu kami |