27 Kuliner legendaris Jogja paling recommended yang wajib dicoba

Ditulis oleh Cathrine Theodora Soekotjo
Disunting oleh Imron Ramadhan

Yogyakarta yang terkenal membumi dan akrab di hati selalu mengundang pelancong dari penjuru Nusantara untuk selalu kembali. Apalagi ditambah reputasi Kota Jogja yang kaya jajanan jalanan yang ringan di kantong, acara jalan-jalan makin asyik tentunya.

Baca juga:

12 Hotel bernuansa alam dan pedesaan murah di sekitar Jogja ini akan membuat Anda susah move on

26 Tempat wisata alam di sekitar Yogyakarta yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya!

15 tempat makan di Jogja dengan pemandangan keren dan spektakuler

Buat yang berdomisili di Jogja dan sekitarnya maupun para petualang yang akan mengunjungi kota kesayangan ini, 26 tempat makan di bawah ini dijamin menawarkan suasana autentik Jogja dan pas banget memuaskan perut dan ringan di kantong.

Tunggu apa lagi? Yuk cek daftar di bawah ini dan rancang agenda keliling kota favorit Anda!

1. Salah satu mie ayam paling terkenal di Kota Pelajar: Mie Ayam Bu Tumini

Untuk para penggila masakan bakmie cs, tidak cukup kalau jalan-jalan tanpa menikmati mie setempat. Tak terkecuali di Jogja, Mie Ayam Bu Tumini dengan kuah coklat yang tidak biasa dan lauk ayam atau ceker siap jadi teman makan siang yang akrab!

2. Gudeg legendaris yang bikin rindu serindu-rindunya: Gudeg Mbah Lindu Sosrowijayan

Mlaku-mlaku ning Malioboro (jalan-jalan di Malioboro), asyiknya menikmati landmark terkemuka Jogja tambah lengkap sambil menyuap sepiring nasi gudeg yang ada di Jalan Sosrowijayan. Gudeg legendaris ini merupakan racikan almarhumah Mbah Lindu yang mulai berjualan sejak remaja hingga akhir hayat di usia 100 tahun.

Advertisement

3. Sensasi menyantap soto sapi di dalam tempurung kelapa: Saoto Bathok Mbah Katro

Bukan salah baca, saoto memang kuliner Solo yang mengandalkan harmoni kuah bening dan kenyal daging sapi. Disajikan dalam bathok (tempurung kelapa) dengan pelengkap berupa tempe goreng, sate usus atau sate telur puyuh sambil makan lesehan dalam saung, wisata kuliner dan budaya lengkap jadi satu di sini.

4. Sate kambing khas Bantul yang menggoda iman: Sate Klatak Pak Bari

Setelah muncul di film AADC 2, tempat makan yang satu ini jadi lebih ramai dari biasanya. Tapi memang rasanya begitu enak, empuk dan nggak bau prengus kok! Uniknya, sate klatak ditusuk tidak menggunakan tusuk sate dari bambu seperti biasa, melainkan dengan besi jeruji sepeda! Apalagi disantap bersama gule kambing panas yang bisa bikin udara dingin tak terasa.

5. Bikin Jogja lebih adem sejak tahun 1973: Es Buah PK

Siapa sih yang nggak doyan es buah? Apalagi di tengah cuaca panas dan terik. Warung es buah yang menempati tenda kaki lima ini termasuk legendaris karena sudah ada sejak 44 tahun lalu. Es buah yang bikin orang rela antre ini terdiri dari isian nangka, cingcau hitam, sawo, kelapa muda, alpukat, susu coklat dan parutan es.

6. Menyantap gudeg langsung di dalam dapur saat tengah malam: Gudeg Pawon

Gudeg yang satu ini cukup unik, karena sesuai namanya Anda harus berdesak-desakan di antara pengunjung lain di dapur (pawon) untuk menikmati gudegnya yang lezat. Keunikan lain dari gudeg yang ada sejak tahun 1958 ini adalah bukanya hanya malam hari dan hanya 3 jam saja!

7. Lesehan sambil menyeka keringat saking pedasnya: Oseng Mercon Bu Narti

Tak salah memang dinamai “mercon”, karena rasa pedasnya benar-benar meledak di mulut. Berdiri hampir 20 tahun lalu saat negara ini dilanda krisis ekonomi, oseng-oseng racikan Bu Narti ini terdiri dari kikil, daging, gajih, kulit dan tulang muda serta cabe rawit yang melimpah. Siap-siap gobyoss!

8. Blusukan kampung demi lezatnya lele asap: Mangut Lele Mbah Marto

Mencari lokasi ini memang bukan perkara mudah, karena Anda harus blusukan ke dalam kampung. Namun setibanya di sana, keramahan Mbah Marto yang telah berjualan sejak tahun 1960an langsung membuat hati adem. Mangut lele sendiri merupakan sajian berupa lele asap dengan kuah santan pedas yang disajikan langsung dari dapur!

9. Citarasa mie gurih asin yang khas dengan resep rahasia: Yammie Pathuk Kemetiran Kidul

Kalau Bakpia Pathuk sudah jadi oleh-oleh khas Jogja, mie dengan nama mirip ini juga wajib diingat. Semangkok mie yang khas jajanan streetfood makin terasa gurih-sedapnya dengan taburan ayam cincang dan pangsit ayam buatan sendiri. Pasti ngiler deh!

10. Legendanya bakmi Jawa di Jogja: Bakmi Mbah Mo

Ada satu lokasi lagi yang wajib disinggahi noodle lovers. Beralih ke Bantul, aneka mie godhog (mie rebus) dan bakmi goreng dengan telur bebek dan suwiran ayam kampung yang dimasak di atas tungku arang siap membuat makan malam makin meriah, ditemani kopi jahe hangat atau teh nasgitel yang khas Jogja.

11. Kombinasi yang tak biasa dengan rasa luar biasa: Rujak Es Krim Pak Nardi

Awalnya pasti bingung kala membaca rujak bisa dicampur es krim. Tenang saja, kalau buatan Pak Nardi, semua pasti jadi. Paduan es krim buatan sendiri, saus bawang putih, dan bengkuang serta aneka buah membuat satu mangkok nggak bakalan cukup, apalagi saat cuaca panas!

12. Menyantap empuknya daging burung dara goreng di Lesehan Terang Bulan (SBTB)

Terbayang makan siang yang menjamin pengalaman wisata kuliner paling maksimal? Burung dara goreng di lesehan Sebelah Barat Terang Bulan (SBTB) yang disantap bersama nasi hangat yang pulen siap menggugah selera makan, bahkan untuk yang belum lapar! Konon, ini adalah salah satu lesehan paling rame di Jogja!

13. Bernostalgia sambil menyeruput kopi jos di lesehan angkringan bersejarah: Angkringan Kopi Jos Lek Man

Terkenal sebagai pionir angkringan Jogja, Lik Man sudah terlebih dulu punya nama dibandingkan lokasi streetfood lainnya. Abadikan momen bersejarah sambil berlesehan di tikar dan menyeruput kopi jos (kopi yang dicelup arang panas) ditemani sego kucing yang tersohor, aneka sate, gorengan sambil diiringi musisi jalanan.

14. Sajian pedas dari itik yang diolah secara tradisional: Entok Slenget Kang Tanir

Entok slenget mungkin terdengar asing untuk yang baru pertama kali singgah di Jogja. Entok yang termasuk jenis itik ini bisa diracik menjadi sajian yang empuk dan menyengat di lidah (slenget) oleh tangan dingin Kang Tanir. Jagoan deh pokoknya!

15. Nasi campur pedas dengan ikan teri: Nasi Teri Pojok Gejayan

Kalau biasanya nasi dan lauk berat cocok jadi makan pagi hingga siang hari, saatnya mencoba yang beda bersama warung nasi teri di pojok Jalan Gejayan. Ikan teri yang kriuk atau sayur teri pedas ditemani kering tempe dan nasi pulen, dijamin obat keroncongan malam hari.

16. Wedang ronde kesukaan presiden: Ronde Kauman Mbah Paiyem

Berjualan sejak zaman 60-an, Mbah Paiyem tetap menunjukkan semangat usaha yang membara. Bermalam di lapaknya sambil menyeruput manis-pedas kuah jahe dan mengunyah ronde ketan beras bisa jadi pilihan mengangatkan malam di Jogja. Kabarnya, mantan Presiden Soeharto selalu menyempatkan singgah ke sini tiap ke Jogja.

17. Kelezatan dalam semangkuk brongkos: Nasi Brongkos Warung Handayani

Nasi brongkos yang terdiri dari sayur dan lauk kacang, dipadu dengan kuah santan mengundang pengunjung untuk balik lagi ke Warung Handayani. Memanjakan lidah dengan brongkos telur dan brongkos koyor optimal banget untuk santapan siang hari.

18. Legenda sego pecel dari Yogyakarta: SGPC Bu Wiryo 1959

Jangan heran kalau tempat ini selalu penuh saat akhir pekan, karena memang kelezatannya sudah terkenal sejak dulu kala. Sego pecel di sini bisa dinikmati dengan telur ceplok, aneka gorengan, serta sate telur puyuh atau sate usus. Tapi yang paling istimewa sudah pasti siraman bumbu pecelnya yang mak nyuss!

19. Menu sarapan yang segar, berkuah, dan… murah: Soto Ayam Kampung Pak Dalbe

Jogja memang gudangnya variasi soto dengan kuah bening segar nan gurih. Disajikan bersama ayam suwir, lenthok (perkedel dari singkong), serta taburan seledri dan bawang goreng, banyak warga Jogja yang memilih Soto Ayam Kampung Pak Dalbe sebagai menu sarapan favorit mereka. Ini baru namanya breakfast for champion!

20. Siapa bilang ketupat hanya bisa disantap di hari raya?: Kupat Gule Bang Doel

Ternyata ada satu lokasi yang menghidangkan menu kesayangan Idul Fitri untuk disantap di luar masa Lebaran. Kupat Gule Bang Doel bisa jadi lokasi pelepas kangen momen Lebaran potongan ketupat yang disajikan bersama pilihan gule kambing, ayam, atau sapi.

21. Kuliner ndeso yang cukup kondang: Sambel Welut Pak Sabar

Belut terkenal sebagai binatang licin yang mudah bergerak ke sana – ke mari. Di sini, belut tersebut diolah menggunakan bumbu kencur dan sambal bawang pedas menggigit dan disajikan bersama nasi panas yang pulen. Pasti yang nggak doyan jadi ketagihan deh.

22. Hanya 1.5 jam langsung ludes saking enaknya: Wedang Tahu Bu Sukardi

Kalau di area lain di Indonesia, hidangan ini dikenal dengan sebutan tahwa atau kembang tahu. Snack pagi yang ringan dengan olahan kedelai lembut lengkap dengan kuah jahe mirip ronde, cocok untuk santapan ringan sebelum beraktivitas seharian.

23. Jajanan legendaris dari Malioboro: Lumpia Samijaya

Lumpia memang identik dengan Kota Semarang, namun di Jogja Anda bisa menjumpai lumpia lezat yang sudah berjualan sejak 40 tahun lalu. Lumpia Samijaya hadir dengan isi beda dibanding lumpia lainnya. Campuran daging ayam, bengkoang, atau telur puyuh menjamin gorengan satu ini penuh gizi dan nutrisi. Lumayan buat mengganjal perut saat jalan-jalan di Malioboro.

24. Hidangan manis yang bikin siapapun jatuh hati: Jenang Lempuyangan Bu Gesti

Jenang Jogja satu ini jadi pembuktian jajan tradisional selalu punya penggemar. Tiga macam jenang yang manis legit bisa dicoba di sini; jenang sumsum, jenang candil, dan jenang mutiara, membawa kenangan manis selama jalan-jalan di Jogja. Tak heran kalau jenang ini juga jadi kegemaran Presiden Soeharto, Megawati, serta Sultan Hamengkubuwono X.

25. Olahan daging legendaris dengan bumbu rempah pilihan: Sego Empal Bu Warno

Proses pembuatan yang memakan waktu hingga belasan jam membuat daging empal olahan Bu Warno ini terkenal empuk dan juicy dengan rasa bumbu yang begitu menyerap. Apalagi jika disantap bersama sambal korek atau sambal petis. Tak heran jika kedai yang sudah ada selama lebih dari lima dekade ini jadi favorit.

26. Ikon kuliner Jogja yang mendunia: Lupis Mbah Satinem

Meskipun tak memiliki papan nama khusus, namun sejak pukul lima pagi sudah tampak antrean yang mengular di lapak pinggir jalan sederhana milik Mbah Satinem yang sudah berjualan aneka jajanan pasar selama 75 tahun lebih. Apalagi sejak profilnya diangkat oleh Netflix, tak hanya populer di tanah air, nama Mbah Satinem juga kini banyak dikenal di mancanegara.

27. Ayam geprek pertama di dunia tercipta di sini!: Ayam Geprek Bu Rum

Siapa sih yang nggak kenal ayam geprek? Olahan ayam goreng tepung yang digeprek dengan sambel uleg pedas ini sekarang jadi makanan favorit di seluruh Indonesia dan bahkan hingga ke Malaysia dan Singapura. Tapi tahukah kamu kalau ayam geprek pertama diciptakan di warung tenda sederhana pinggir jalan ini?

Pasti Anda jadi ngiler ya setelah membaca artikel ini? Kayaknya wajib banget ya untuk sengaja mengagendakan liburan ke Jogja hanya untuk berwisata kuliner. Yuk, berangkat!

Semua yang tercantum di atas merupakan data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan/update terbaru yang Anda ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaharui. Terima kasih! Beritahu kami

• share on facebook
• twitter
• google+
• linkedin

Advertise with us