Itinerary liburan 1 hari penuh di Solo – jelajahi aneka tempat wisata dan kuliner

Ditulis oleh Imron Ramadhan

Sering dianggap sebagai “saudara” Jogja, Kota Surakarta (atau lebih popular dengan sebutan Solo) juga tak kalah terkenal akan budaya tradisi yang masih dipegang kukuh hingga saat ini.

Di pusat kota Solo sendiri sebetulnya tak terlalu banyak tempat wisata (jauh lebih banyak spot kulinernya!). Namun jika punya waktu 2-3 hari, Anda bisa menjelajahi kawasan sekitarnya, seperti Tawangmangu, Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten, dan sebagainya.

Hanya punya sedikit waktu luang untuk mengeksplorasi Solo? Jangan khawatir, karena Anda akan tetap bisa menikmati kunjungan ke kota ningrat ini secara maksimal.

Sayang kan kalau sudah jauh-jauh sampai ke Jogja namun tidak menyempatkan diri untuk singgah barang semalam di Solo. Apalagi sekarang sudah ada kereta Prambanan Ekspres (Prameks) yang melayani rute Jogja-Solo dengan waktu tempuh hanya 1 jam 15 menit saja. Nggak ada alasan lagi kan untuk nggak bisa mampir ke Solo?

Bingung mau ngapain aja di Solo dalam waktu yang terbatas? Psst… Di Solo bukan cuma ada keraton doang, lho!

 

08.00 – 10.00

Blusukan pasar tradisional tertua nan ikonik: Pasar Gede Hardjonagoro

Berdiri sejak tahun 1930, pasar ini merupakan pasar tradisional terbesar dan tertua di Kota Solo.

Karena berlokasi di tengah-tengah kawasan Pecinan, maka berbagai sentuhan khas Tiongkok pun banyak ditemukan di sekeliling pasar ini. Bahkan Anda hanya perlu berjalan kaki saja untuk mengunjungi kelenteng Vihara Avalokitesvara Tien Kok Sie yang ada di Jalan Ketandan.

Di dalam gedung utamanya sendiri terdapat hampir 1000 pedagang yang menjual aneka bahan masakan, buah-buahan, kue dan lain-lain layaknya pasar tradisional lainnya. Namun bagi para wisatawan, salah satu magnet yang membuat pasar ini begitu menarik untuk dikunjungi adalah kulinernya!

Ya, setidaknya ada beberapa kuliner legendaris khas Solo yang wajib dicicipi yang hanya bisa dijumpai baik di dalam maupun di luar pasar ini. Misalnya Timlo Sastro, Es Dawet Telasih Bu Dermi, Nasi Liwet Bu Sri, Lenjongan, Brambang Asem, dan banyak lagi. Dan semuanya bisa Anda nikmati tanpa merogoh kocek dalam-dalam!

Ukurannya yang begitu luas serta banyak sekali pedagang maupun pengunjung yang berdatangan tentu akan membuat Anda sedikit bingung harus mulai mengeksplorasi pasar ini dari mana. Apalagi kalau belum pernah ke sini sebelumnya!

Tenang, jika menginap di Alila Solo, Anda bisa mengikuti paket Morning Markets yang mereka tawarkan sebagai bagian dari program Alila Experience. Selama 3 jam penuh, Anda akan ditemani oleh pemandu yang akan menjelaskan secara detail mengenai Pasar Gede sekaligus mencicipi aneka kuliner legendarisnya!

10.45 – 13.00

Kastil Eropa yang berdiri megah di tanah Jawa: The Heritage Palace Solo

Mungkin Anda tak menyangka ada tempat ”se-Eropa” ini di Solo – sebuah kota yang begitu identik dengan tradisi Jawa.

The Heritage Palace merupakan salah satu wahana wisata yang tergolong baru di Solo, tepatnya dibuka pada pertengahan 2018 lalu. Tempat ini awalnya merupakan pabrik gula peninggalan Belanda dari tahun 1892 yang direvitalisasi menjadi tempat wisata keluarga.

Kalau Anda hobi selfie pasti bakalan terpuaskan di sini, pasalnya hampir setiap sudut tempat yang kental dengan nuansa Eropa klasik ini sangat Instagrammable dan berkesan seolah-olah bukan di Indonesia. Anda bahkan bisa menyewa kostum lho. Oh ya, spot favorit kami tentu saja dinding bangunan utamanya yang mengingatkan akan kastil di serial Game of Thrones!

Ada berbagai area yang bisa Anda kunjungi di sini, antara lain Museum 3D Trick Art, Omah Kwalik, Museum Transportasi, Museum Industri, Garden Retro Paradise, Kids Town, dan tak ketinggalan Food Street di mana Anda bisa mengganjal perut setelah menjelajahi setiap wahana yang ada.

Ada pula koleksi berbagai mobil antik yang keren-keren abis. Dan salah satunya bahkan pernah digunakan oleh Sang Proklamator kita Bung Karno!

13.45 – 14.30

Penampilan “bule”, rasa Jawa: Warung Selat Mbak Lies

Apa jadinya semur dipadukan dengan bistik dan salad? Kalau penasaran, maka Anda wajib mencicipi sajian Selat Solo di restoran yang nyempil di tengah-tengah sebuah gang kecil ini.

Kata ‘selat’ di sini sama sekali nggak ada hubungannya dengan laut, melainkan plesetan dari kata ‘salad’. Ya, seporsi hidangan Selat Solo berisi potongan daging bistik atau lidah sapi dengan yang diguyur dengan kuah manis mirip semur, lalu disajikan bersama irisan wortel, tomat, buncis, irisan telur pindang, keripik kentang, kentang goreng dan tak ketinggalan saus mayones.

Secara tampilan, hidangan ini bisa dibilang “bule” banget. Namun rasa kuahnya yang manis sekaligus gurih dari kecap manis dan kecap Inggris membuatnya sepintas mirip semur.

Konon hidangan asli Solo ini sengaja diciptakan pada jaman kolonial untuk memenuhi selera lidah Belanda dan lidah lokal. Gimana, tambah penasaran kan dengan rasanya?

Oh ya, bukan makanannya saja yang unik di sini, interiornya yang unik layaknya galeri seni ini pun layak masuk feed Instagram Anda!

14.45 – 15.00

Camilan pencuci mulut yang rasanya ngangenin: Serabi Notosuman Ny. Lidia

Habis makan, jangan lewatkan pencuci mulut.  Untungnya dalam perjalanan menuju destinasi berikutnya, Anda bisa melewati sebuah toko camilan yang rasanya bikin nagih: Serabi Notosuman.

Serabi Notosuman ini termasuk legendaris karena sudah ada sejak tahun 1920-an. Berbeda dengan serabi di daerah lain, Serabi Notosuman disajikan dengan cara digulung lalu dibungkus menggunakan daun pisang.

Dan enaknya, serabi ini tidak menggunakan kuah atau saus, sehingga bisa Anda camil dalam perjalanan. Ada dua rasa yang jadi favorit, yaitu original dan rasa coklat. Teksturnya yang lembut, moist, dan begitu terasa santannya dijamin bakal bikin Anda langsung ketagihan. Apalagi kalau disantap saat masih hangat!

15.15 – 16.30

Warisan budaya bangsa yang mendunia: House of Danar Hadi

Solo merupakan pusatnya batik tanah air. Makanya, sayang sekali kalau jalan-jalan ke Solo tapi melewatkan kesempatan berkenalan dengan warisan budaya bangsa ini.

Jika waktu Anda cukup banyak, maka Pasar Batik Laweyan atau Kampung Wisata Batik Kauman yang begitu luas bisa Anda jelajahi sampai puas. Namun kalau waktu Anda terbatas, cukup singgah di House of Danar Hadi alias Museum Batik Danar Hadi yang memiliki koleksi lebih dari 1000 helai kain batik dari puluhan bahkan seratus tahun lalu!

Di museum yang didirikan tahun 1967 ini Anda akan dibawa berkenalan dengan berbagai corak batik, seperti pesisiran, batik Cina, batik Keraton, batik Jawa Hokokai, batik Sumatera dan banyak lagi. Semuanya merupakan koleksi pribadi sang pemilik museum, H. Santosa Doellah.

Tak hanya itu, di bagian belakang museum ini Anda bahkan bisa melihat proses pembuatan batik tulis dan mencobanya langsung! Dipastikan sepulang dari sini Anda bakal tambah mencintai dan menghargai kain asli Indonesia ini.

Sebagai salah satu museum paling terkenal di Solo, tak jarang Anda harus menunggu lama demi mendapatkan giliran untuk masuk ke dalam House of Danar Hadi.

Untungnya, khusus tamu yang menginap di Alila Solo, terdapat paket tur House of Danar Hadi sebagai bagian dari program Alila Experience. Jadi Anda nggak perlu repot-repot mengantre untuk bisa masuk.

(Alternatif) Kata siapa museum itu membosankan?: Tumurun Private Museum

Museum yang satu ini jadi incaran para pecinta seni yang berkunjung ke Solo. Kata “tumurun” sendiri berarti “turun-temurun”, karena museum pribadi ini didirikan oleh Iwan Kurniawan Lukminto sebagai wujud penghormatan kepada mendiang sang ayah yang adalah kolektor karya seni.

Karena semua koleksi yang ada di sini milik pribadi, maka setiap pengunjung yang hendak masuk harus sebelumnya diberi arahan oleh petugas.  Ada dua lantai yang bisa Anda eksplor di sini, masing-masing terbagi dalam koleksi karya seni kontemporer dan modern. Nggak kalah deh sama museum yang ada di New York atau Paris.

Salah satu karya seni yang paling mencuri perhatian mungkin “Changing Perspective”, yaitu bola-bola mata raksasa berwarna merah dan hijau karya Wedhar Riyadi.

Setelah mengikuti tur berkeliling museum ini, setiap pengunjung akan diberikan waktu selama 15 menit untuk berfoto (asalkan tidak menggunakan flash).

Catatan: Untuk mengunjungi museum ini tidak dikenai biaya masuk, namun Anda harus reservasi terlebih dahulu lewat website resmi. Dan jumlah pengunjung/reservasi dalam satu hari dibatasi. Oleh karena itu, jika tertarik ke sini sebaiknya reservasi jauh-jauh hari.

17.15 – 18.30

Sunset spektakuler dari rooftop bar tertinggi di Jawa Tengah: Agra Rooftop Bar, Alila Solo

Mungkin Anda tak pernah membayangkan bisa menikmati panorama sunset dari atas rooftop di tengah-tengah Kota Solo.

Terletak di lantai 29 hotel Alila Solo yang juga merupakan hotel tertinggi di Jawa Tengah, panorama dari Agra Rooftop ini dijamin ciamik dan tanpa penghalang.

Pemandangan kota yang cantik di sore hari serta siluet Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang terlihat anggun di kejauhan mengintip di sela-sela awan menambah kesan dramatis. Embusan angin senja serta lantunan music yang selow pun bikin suasana makin romantis.

Jangan lupa lengkapi santai sore Anda di sini dengan berbagai makanan ringan istimewa yang tersedia di sini, seperti Churros, Chocolate Bon Bon, atau Banana 4 Ways (empat olahan pisang: chocolate banana mousse, caramelized banana, banana tuile, dan ginger banana ice cream) dan aneka cocktail andalannya.

Oh ya, karena rooftop bar ini berada di puncak hotel berbintang lima, maka untuk masuk ke sini Anda tidak diperkenankan mengenakan celana pendek, kaus buntung (untuk pria) dan sandal.

19.15 – 20.45

Makan malam makanan rumahan dengan suasana vintage: Pecel Solo

Hanya punya waktu semalam di Solo tapi ingin mencicipi segala macam kuliner local Solo? Melipir saja ke restoran Pecel Solo.

Seperti namanya, menu andalan di sini adalah Pecel Solo yang tersaji dengan berbagai sayuran. Namun kalau ingin sesuatu yang berbeda, cobalah Pecel Ndeso dengan guyuran sambal wijen. Selain pecel ada juga menu Garang Asem, Nasi Liwet, Ayam Goreng dan banyak lagi. Sebagai penutup, basuh tenggorokan Anda dengan “soft drink” lawas Sari Temulawak yang menyegarkan.

Selain bisa memilih makanan dari buku menu, Anda juga bisa langsung mengarah ke meja panjang yang menghadirkan aneka lauk tradisional. Siap-siap kalap ya?!

Tak hanya itu, suasana tempat makan di Warung Pecel Solo ini sangatlah unik, karena berkonsep Jawa tempo doeloe layaknya rumah nenek di kampung halaman.

21.15 – 22.30

Taman Pelangi Jurug

Keindahan Solo ternyata tidak hanya bisa dinikmati di siang hari saja lho. Begitu gelap mengambil alih, gemerlap cahaya lampu berwarna-warni memeriahkan salah satu sudut kota.

Berada di kawasan Taman Satwa Taru Jurug alias Solo Zoo, Taman Pelangi Jurug menghadirkan ribuan lampion berwarna-warni, taman nan indah, serta wahana permainan.

Lampion-lampion tersebut memiliki bentuk yang unik-unik, seperti misalnya istana, naga dan beruang raksasa, pohon, taman bunga tulip yang seolah mencuat dari tanah, hingga terowongan yang pastinya bakal tampak keren di kamera.

Namun satu yang tak boleh dilewatkan adalah air mancur menari yang bergerak mengikuti iringan lagu dengan sorotan laser berwarna-warni. Keren abis!

(Alternatif) Malam mingguan di kemeriahan pasar malam: Ngarsopuro Night Market

Belum ingin menuntaskan malam di Solo? Tenang, Ngarsopuro Night Market atau Pasar Malam Ngarsopuro adalah jawabannya.

JIka kebetulan Anda berada di Solo pada hari Sabtu, maka sempatkanlah melihat kemeriahan di pasar malam yang hanya buka di malam Minggu ini.

Deretan tenda dengan aneka pedagang berjajar di sepanjang jalan Jl. Diponegoro, di mana pasar mala mini digelar. Segala macam barang dagangan yang unik-unik hingga kuliner malam yang lezat bisa Anda jumpai di tempat yang selalu ramai oleh warga setempat ini. Ada cinderamata kerajinan khas Solo, batik, pakaian, jajanan dan lain-lain.

Bahkan untuk memeriahkan suasana juga dibuat panggung hiburan gratis yang menjadi ciri khas pasar malam mini. Dari pertunjukan musik etnik, tari tradisional, hingga ketoprak siap menemani malam panjang Anda di akhir pekan.

23.00 – 00.00

Penangkal lapar di tengah malam: Nasi Liwet “Mbok Mami” Mbak Kus

Lapar di tengah malam buta? Jangan dibiarkan karena itu bisa bikin tidur tidak tenang. Untuk itu “Mbok Mami” siap mengatasinya!

Kuliner streetfood khas Solo ini memang jadi tujuan favorit para “kalong” karena buka hingga lewat tengah malam. Lagipula, ke Solo tentu belum afdol kalau belum mencicipi nasi liwet.

Tempat berjualannya sendiri amalah sederhana, yaitu di pinggir jalan, dan beralaskan tikar atau bangku plastik. Namun soal rasa, nggak usah dipertanyakan lagi. Lihat saja pengunjungnya yang selalu datang tanpa henti.

Begitu Anda tiba, Mbak Kus, sang pemilik, akan langsung menawarkan nasi liwet yang diletakkan di atas daun pisang atau pincuk. Anda tinggal tunjuk mau lauk apa saja – ada opor ayam, telur rebus, ati ampela, dan sebagainya yang semua dimasak di tungku kayu bakar. Yummy!

Perut kenyang, tidur pasti bakalan lebih nyenyak!

Terbukti kan kalau Anda tetap bisa puas menikmati Kota Solo walau hanya dalam waktu 24 jam saja? Masih perlu alasan apa lagi? Yuk sempatkan waktu untuk mampir ke sini!

Semua yang tercantum di atas merupakan data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan/update terbaru yang Anda ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaharui. Terima kasih! Beritahu kami

• share on facebook
• twitter
• google+
• linkedin

Advertise with us